Page 117 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 117
itu bukan ibu yang baik. Ia terus menangisi kebodohannya.
Dalam hati, ia berulang-ulang memanggil nama Kartini.
―Jangan menangis Kartini, kau harus tertawa.‖
Kartinipun tertawa.
―Tina, aku sudah bahagia sekarang, tapi aku masih ingin
menangisi mama.‖
Ia melirik mamanya yang menahan sakit dan menangis
memandanginya di depan cermin. Mata mereka beradu.
Kartiniku sakit. Seru wanita itu dalam hati.
Gunung Pati, 12 April 2017
108
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

