Page 16 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 16

Melupakan Tangisan
                                          ▪ Umi Rahayu


                Kalau  kau  mengenal  Ibuku  dengan  saksama,  kau  akan

               mendapatinya  seperti  jasad  yang  sekarat.  Setelah  semua
               kakakku  menikah,  aku  pikir  Ibu  akan  bertambah  sejahtera
               karena hanya aku yang menjadi beban terakhirnya. Aku pikir,
               Ibu  akan  merasa  merdeka  karena  semua  anaknya  telah
               berhasil ia sekolahkan hingga sarjana. Ya. Meski tanpa Ayah,
               Ibu selalu memaksaku dan ketiga kakakku untuk melanjutkan
               studi hingga strata satu.

                Kesal  sekali  sebenarnya  ketika  kakakku  yang  terakhir,
               Ineke, beberapa tahun yang lalu tiba-tiba minta putus kuliah
               karena  ingin  menikah  dengan  seorang  lelaki  pemilik  warung
               soto di Purwokerto.
                ―Doa restu sekalian keluarga sangat Ineke harapkan. Ineke
               sudah  tidak  bisa  lagi  menahan  hasrat  menikah,  bukankah

               lebih  baik  menikah  daripada  mendatangi  zina?‖      ―Kamu
               yakin?‖ desak Kak Zati.
                      Dalam  suaranya  aku  berani  taruhan  bahwa  ia  tidak
               setuju  dengan  keputusan  Ineke.  Tapi  ia  tidak  berani
               mengatakan secara gamblang, sebab Kak Zati selalu ingin Ibu
               yang  memutuskan  segalanya.  Demikian  dengan  kakak  tertua
               kami, Kak Wibowo yang juga menyimpan marah. Sama dengan



                                                          7

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21