Page 18 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 18

aku  benci.  Selain  karena  Ineke  minta  putus  kuliah,  juga
               karena ia datang kepada Ibu satu bulan yang lalu. Perempuan
               yang tengah mengandung itu menangis di pangkuan Ibu.
                ―Ineke  tidak  tahan  dengan  sikap  Mas  Bahrul,  Bu.  Ineke
               harus  bagaimana?  Ineke  sedang  mengandung,  tapi  tidak
               pernah sedikit pun Ineke diberi perhatian.‖

                      Cih!  Aku  ingin  meludah  di  depannya.  Dan  jika  lelaki
               bernama Bahrul itu ada di depanku, sudah kutonjok wajahnya.
               Membuat Ineke sedih sama halnya membuat Ibu sedih.
                Setelah Ineke pamit pulang, aku sengaja tidak keluar kamar.
               Aku  mengintip  apa  yang  sedang  dilakukan  Ibu.  Aih!  Ibu
               menangis!  Sore  itu  adalah  pertama  kali  aku  melihat  Ibu
               menangis.  Air  matanya  meleleh-leleh.  Tangan  kurusnya
               menutup  wajah.  Daster  bagian  bawah  tampak  basah  karena

               air  mata  Ineke  dan  air  mata  Ibu  yang  mengalir  demikian
               deras.
                        ―Siapa yang datang tadi sore?‖
                Malamnya  aku  pura-pura  tidak  tahu  soal  Ineke.      ―Ineke,‖
               mata Ibu tak berpindah dari baju yang sedang ia jahit.

                        ―Ada apa ke sini?‖
                ―Loh masa mau ke rumahnya sendiri harus ada sebab?‖
                        ―Dulu Kak Wibowo juga datang karena curhat habis
               kena PHK, dan istrinya yang tidak tahu diri itu malah minta
               cerai,‖  suara  mesin  jahit  berangsur-angsur  berhenti.  Ibu
               menatapku tajam, menyiratkan kemarahan. Aku mengalihkan
               pandangan. Aku tak pernah kuat untuk menatapnya lamalama.




                                                          9

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23