Page 164 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 164

Koes  Plus  sesuai  permintaannya.  Surat  balasan  lainnya,  ia
               perkirakan datang dua hari lagi. Dari Bandung dan Surabaya.
                     Sepanjang hari, ia tidak bisa sabar menanti malam tiba
               untuk  membalas  surat-surat  itu,  mendengarkan  radio,  dan
               bercakap-cakap  santai  dengan  mereka  atau  kadang  dirinya
               sendiri.  Betapa  luasnya  dunia  ini  yang  bisa  ia  jelajahi

               menggunakan selembar surat dan pena saja, pikirnya selalu.
                     Surat-surat datang dan datang, sampai satu surat yang
               membawa  hidupnya  lebih  dari  jangkahan rumah,  kantor  pos,
               dan  kios  dagingnya.  Surat  dari  Ahdim,  seorang  penulis  dan
               kolumnis  di  sebuah  surat  kabar.  Lalu,  sepanjang  perjalanan
               surat-menyurat  mereka,  tepat  di  tahun  ketiga  mereka
               berkawan, perempuan itu dipinang olehnya, pun melalui surat
               pada  awalnya.  Mereka  menikah.  Perempuan  itu  diboyong  ke

               daerah asal Ahdim dan menetap di sana sampai waktu ketika
               seorang anak perempuan memenuhi telinganya dengan celoteh
               dan  tangis,  dan  waktu  ketika  nantinya  ia  tidak  lagi
               mendengarnya karena alasan pendidikan yang harus ditempuh
               gadis kecilnya. Hal tersebut begitu terasa sempurna ketika
               kenyataan bahwa Ahdim harus pergi lebih dulu. Rumahnya pun

               jadi  ramai  oleh  suara  acara  dari  televisi  saja.  Terkadang
               suara-suara harus ia hasilkan sendiri dari orkesta dapurnya,
               kerajaannya  itu.  Lalu,  dengan  sengaja  dan  juga  merupakan
               sebuah  kewajiban,  telinganya  akan  dipenuhi  ramai  pedagang
               dan penjual, tukang parkir, tukang dokar, tukang kuli panggul,
               serta gerungan suara motor atau mobil pick up.



                                                         155

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169