Page 174 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 174
peperangan batin yang begitu dahsyatnya.Srinthil yang masih
di dekapan ibunya menangis membendung lautan duka lara.
―Aku telah memutuskan yang terbaik untuk Srinthil
paman Ragil. Putriku akan kutitipkan dirumah ibu asuhnya
yaitu Beras Kapuruto untuk dididik. Aku tidak bisa
membayangkan apa yang akan terjadi kelak ketika Srinthil
hidup bersama anak gadis sebayanya. Bagaimana nanti jika
Srinthil tak bisa memasak seperti wanita Jawa dan hidup
bersama mertuanya nanti. Aku tak bisa membayangkan
bagaimana jika dalam asuhan ibunya yang sibuk dengan
tugasnya sebagai bendara pawon tidak berhasil mendidik
Srinthil dengan baik. Perlu diketahui paman Ragil,Beras
Kapuruto adalah wanita Jawa yang kejawen. Dia pasti bisa
mendidik Srinthil dengan baik.‖
―Kang mas Imbon, apakah itu yang terbaik?‖ jawab
paman Ragil.
―Jika itu keputusan ayah maka Srinthil
mengalah.Kemauan ayah lebih kuat dibandingkan Srinthil.
Srinthil akan memaknai ini semua sebagai tindakan kasih
sayang ayah kepada Srinthil, mohon izinkan Srinthil untuk
pamit selepas sholat isyak berjamaah untuk berangkat ke
desa di mana ada seorang wanita yang dengan welas asihnya
merawat Srinthil.Antarkan aku paman Ragil.‖
―Srinthil, Srinthil, cah ayu. Apa yang kamu pikirkan itu,
Nduk. Ada waktunya nanti, itu semua perlu proses adat dan
ibu asuhmulah yang akan menjemputmu nduk. Tidak
165
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

