Page 176 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 176

upacara  adat  selayaknya.  Mobil  yang  mengantarkan
               keberangkatan  telah  siap  berangkat.  Rigen  dengan  sigap
               membawa barang-barang yang dibutuhkan Srinthil.
                      Srinthil  berperang  melawan  perasaannya  yang  sedari
               tadi memaksa untuk berbicara. Tapi diurungkan niatnya untuk
               menanyakan kepada paman Rigen. Mobilnya sudah berhenti di

               depan  pendopo  yang  cukup  besar.  Dikelilingi  taman  yang
               dipenuhi  aneka  jenis  bunga.  Semua  tertata  rapi  sehingga
               membuat kagum paman Rigen namun lain dengan hati Srinthil.
               Hatinya  masih  terpaut  tentang  masa-masa  bersama
               keluarganya.
                     ―Neng Srinthil duduk di sini ya. Paman mau izin pamit
               dulu  untuk  menemui  seseorang  ya,‖  pamit  Rigen  keluar  dari
               Pendopo.

                     Cukup lama Rigen meninggalkan Srinthil. Rasa sabarnya
               sudah  sampai  diambang  batas  lalu  ia  putuskan  untuk  keluar
               pendopo.
                     ‖Cah ayu dari mana?‖ sahut pria yang mengagetkannya,
               ‖Aku Glidig asli orang Kabumen, Cah Ayu ini siapa?‖ Srinthil

               hanya  diam  menerka  orang  ini  siapa  tanpa  sopan  berbicara
               pada orang yang tak dikenalnya sama sekali.
                     Belum sempat Srinthil menjawab datang segerombolan
               perempuan  memakai  baju  kebaya  lengkap  membawa
               bungabunga  yang  entah  dibuat  untuk  apa.  Srinthil  menatap
               pria  yang  berdiri  disampingnya  tersenyum  lebar.  Datang
               seorang perempuan bersanggul menatapnya dengan senyuman.
               Dipegang tangannya dengan lembut. Srinthil diajak duduk di


                                                         167

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181