Page 211 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 211

Ayah  pula  selalu  berkata,  ‖Jadilah  anak  yang  hebat  di
               atas  niat,  jadilah  anak  yang  bersahabat  di  atas  hormat
               kepada  orangtua,  jadilah  anak  yang  taat  di  atas  perintah
               Tuhan dengan kewajiban.‖
                     Kata-kata itulah yang mencambuk Diva hingga menjadi
               benar-benar  seorang  anak  yang  tangguh  dalam  segala  hal,

               meski ayah dan ibu sangat keras kepadanya, walaupun sikap
               itu  tampak  beda  dari  adik-adiknya,  walaupun  perhatian  itu
               diserapnya secara tersurat namun kejadian yang luar biasa ia
               yakini akan merubah banyak hal yang membuatnya tersenyum
               bangga dan lega.
                                                ***
                     Bertahun-tahun ia berusaha menggapai asanya dan saat
               ini Diva telah duduk di bangku SMA favorit di Jakarta dan ia

               tergabung  dalam  tim  FUSI  (Fisika  Untuk  Siswa  Indonesia).
               Ia  begitu  bangga  karena  berkat  medali-medalinya  lah
               membuat ia mendapatkan beasiswa di sekolah sains nasional
               itu.  Semua  ini  bukan  serta  merta  terjadi.  Kini  semua  telah
               tersimpulkan di bawah lindungan Ilahi. Sholat lima waktu dan
               sholat sunah serta keikhlasan yang ia jadikan pakaian dalam

               sehari-hari  menjadikannya  orang  yang  berarti.  Hal  ini  pula
               dipicu  oleh  sentuhan  tangan  Ibu  dan  Ayahnya.  Meski  tak
               secara  langsung  kasih  itu  menyentuh  keningnya  akan  tetapi
               kalbunya telah tersentuh oleh jiwa keduanya. Bekas luka yang
               telah  diberikan  ibunya  dan  ayahnya  dulu  bukanlah  hal  yang
               sia-sia,  meski  setiap  hari  bentakan  demi  bentakan,  pukulan
               demi  pukulan  menghampiri  penjuru  tubuh  bak  peluru  yang


                                                         202

                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216