Page 48 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 48
tetap sehat sampai aku kembali nanti,‖ dan ibu hanya
tersenyum dan mencium pucuk kepalaku, aku berjalan
menjauh ibu terus melambaikan tangannya hingga jauh ibu
tetap melakukan hal itu.
Sungguh rasanya aku ingin berbalik memeluknya
lagi dan mengajaknya kembali ke rumah, tapi hal itu
sangat tidak mungkin aku lakukan saat ini ada begitu
banyak harapan yang tergantung di pundakku terutama
harapan ibuku agar aku bisa menjadi wanita sukses agar
tidak bergantung pada lelaki.
Aku ingat betul saat itu pukul 20.00 waktu Eropa pesawatku
take off di Vienna International Airport, aku menempuh
perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke
universitas dimana tempatku mendapatkan beasiswa
penuh sampai aku mencapai gelar master. Oxford
University, nama itu begitu luar biasa di telingaku
biasanya aku hanya bisa melihat gambarnya di internet
sekarang aku bisa menyaksikan dengan mata kepalaku
sendiri dan menginjakkan kakiku di sini. Setelah kurang
lebih 6 tahun menuntut ilmu disini yang ku rasa sangat
tidak gampang menghadapi lika-liku hidup di negeri orang
dan selama itu pula aku tak pernah kembali ke Indonesia
karena ibu tidak punya cukup uang untuk membelikan
tiket yang harganya selangit itu dan selama itu pula aku
menahan rinduku terhadap ibu selama ini kami hanya
berhubungan via telepon dan itupun sangat jarang, dan
39
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

