Page 50 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 50
itu mereka ingin membantu kita tidak ada penolakan atau
rumah ini akan ayah jual kau pastinya tidak mau kan
satusatunya kenang-kenanganmu bersama ibumu hilang
begitu saja.‖
Aku hanya menunduk menanggapi ucapannya batinku
berkecambuk apa yang harus aku lakukan. Aku kembali
teringat pesan ibu dulu bahwa apapun yang dikatakan
ayah aku harus menurutinya. Ya, memang harus seperti
itu sebagai anak kepada orang tua dan mungkin dengan
menuruti pesannya, ibu akan bahagia di surga.
Aku menengakkan kepalaku kembali dan menerawang
jauh sambil berkata bahwa aku menyetujui hal tersebut.
Aku kembali menunduk menatap nisan ibu. Aku
menciumnya dan berkata aku akan menjadi wanita sukses
seperti apa yang ibu katakan 6 tahun yang lalu, aku tak
ingin terlarut dalam kesedihan dan aku juga yakin ibu
akan sedih jika melihat aku serapuh ini. karena
Aku kembali bangkit dan berjanji tidak akan ada
lagi tangisan setelah ini, aku ingin ini menjadi air mata
kesedihanku yang terakhir.
Malam itu pun tiba, malam yang sangat tidak aku
inginkan malam ini adalah malam pertemuan keluarga
antara keluargaku dan keluarga calon suamiku. Hatiku
perih mengatakan dia adalah calon suamiku sedangkan
aku sama sekali tak mengenalnya. Dulu waktu aku masih
remaja, aku selalu membayangkan aku akan memakai gaun
41
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

