Page 56 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 56
menjalani hari seperti ini, walaupun aku tidak digaji, aku
bisa memberikan ilmu yang bermanfaat kepada mereka.
Hari ini rencananya aku akan berkunjung ke salah
satu rumah singgah yang aku ketahui lewat temanku, dari
kabar yang aku dapatkan di sana kekurangan tenaga
pengajar dan aku berniat untuk mengajar di sana. Aku
mulai bersiap, setelah semua sudah siap aku turun ke
bawah dan aku terkejut menjumpai Revano di ruang
tengah, ini hari Kamis, kenapa dia tidak bekerja? Aku
mulai berpikir untuk menyiapkan alasan ketika nanti dia
bertanya.
―Mau ke mana?‖
Aku menarik napas dan menjawab dengan nada
yang santai, ―Aku mau ke rumah ayah, aku rasa aku
merindukannya.‖
Dia hanya diam dan beberapa menit kemudian
mulai bersuara lagi, ―Iya, hati-hati pulang sebelum jam
makan malam,‖ aku hanya mengangguk kemudian berlalu
dari hadapannya.
setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh,
aku tiba di salah satu rumah singgah di Desa Karangasem,
Bantul. Saat aku mengajar, aku merasa bahagia. Melihat
senyuman mereka adalah anugerah. Aku bertemu dengan
pimpinan rumah singgah ini, dia menyambutku dengan
begitu baik, usianya tidak terlalu tua, namanya Amelia
Susanti. Aku memanggilnya Mbak Amel karena aku rasa
usianya berada di atasku, aku dan Mbak Amel mengobrol
47
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

