Page 61 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
        P. 61
     Orang-orang      berdasi    perlente    itu   kemudian
               menyampaikan sambutan. Beberapa mendengarkan, beberapa
               mulai mengantuk, beberapa berbicara sendiri, beberapa asyik
               makan,  dan  beberapa  lainnya  sibuk  sendiri.  Nobhi  dan
               seorang  teman  yang  beralmamater  sama  –Nawfal-  sibuk
               berdiskusi  sendiri  di  belakang  orang-orang  perlente  itu.
               Nobhi mulai melepas Masker hitamnya, dan sesekali menyeka
               keringat.  Sambuatn  yang  membuat  orang  bertanya-tanya
               dalam  hati  mengapa  Tuhan  menciptakan  orang  sejenis  itu,
               pandai  beretorika,  berpragmatik,  dan  pandai  membangun
               citra, tapi menyengsarakan orang-orang biasa.
                      Sambutan  berujung  pada  proses  negosiasi.  Nobhi
               memutuskan  untuk  tidak  ikut  dalam  tim  negosiasi  saat  itu.
               Hanya  Nawfal  dan  beberapa  teman  saja  yang  ikut  menjadi
               tim negosiasi. Nobhi Masih terus menyerukan semangat pada
               peserta  demonstrasi.  Nyanyian-nyanyian  kembali  menggema
               di angkasa.
                      ‗wahai  kalian  yang  rindu  kemenangan,  wahai  kalian
               yang tururn ke jalan, demi mempersembahkan jiwa dan raga,
               untuk negeri tercinta!’
                      Lagu  terhenti  saat  seorang  yang  berpakaian  petugas
               tanpa  tedeng  aling—aling  melempar  seorang  mahasiswa
               dengan botol air mineral tepat di kepalanya. Panas yang terik,
               bersama  dengan  amarah  demonstran  bergejolak.  Petugas
               berseragam  memberi  tembakan  peringatan  ke  udara,
               demonstran  sibuk  merangsek  ke  depan,  menjebol  barisan.
               Sisanya bersembunyi dan menyelamatkan diri. Nobhi menjadi
                                                         52
                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU





