Page 62 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 62
tameng paling depan karena saat itu ia adalah orator yang
tepat berada di depan barisan. Beberapa pukulan mengenai
kepala dan tubuhnya. Keadaan bertambah saat gas air mata
disemprotkan. Massa pun berhamburan menyelamatkan diri.
Tembakan peringatan menjadi pengiring derap langkah kaki
mahasiswa.
Tak lama, tim negosiasi keluar dan melihat kerusuhan
terjadi. Mereka segera bergabung dan ikut terkena pukulan.
Aji mencari Nobhi, Nawfal pun sama, dan Nobhi sudah tidak
terdeteksi di mana ia berada. Suasana makin memanas.
Tembakan demi tembakan terdengar kencang. Gas air mata
datang dari berbagai sudut. Aji dan Nawfal sudah belasan
kali mengalami hal seperti ini. Tapi tetap saja mereka
mengkhawatirkan Nobhi.
Di sisi lain, Nobhi pun mencari Nawfal. Pukulan sudah
beberapa kali mendarat di tubuhnya. Badannya sudah tidak
bisa diajak kompromi. Darah mulai menghiasi hidungnya.
Tubuhnya limbung dan Nobhi tidak tahu apa yang terjadi
setelahnya.
Suasana berakhir saat mahasiswa mulai mundur, dan
petugas menghentikan semprotan gas air mata. Beberapa
mahasiswa terluka segera diberi penanganan, beberapa yang
pingsan dibawa menuju tenda kesehatan. Suasana mendung
seketika, isak tangis terdengar di pojok-pojok tenda. Nawfal
dan Aji menyisir setiap sudut tenda mencari Nobhi. Dan
Nobhi ditemukan dalam keadaan pingsan dan penuh perban
ditubuhnya.
53
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

