Page 67 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
P. 67
―Iya, Mas. Permisi ya, Mas. Aku mau ke toilet,‖ jawab
Nobhi sekenanya tanpa melihat Mas Aji.
Nobhi tahu, bahkan sangat tahu, kalau Mas Aji
menatapnya. Tatapan Mas Aji ditatap lebih tajam oleh
seseorang di sudut gedung yang tiba-tiba menghentikan
langkahnya. Pemilik tatapan itu hanya menarik napas.
Berbalik dan menjauh.
***
Sebelum perkumpulan di ibukota, Aji sengaja menemui
Nawfal secara pribadi. Bukan atas nama organisasi, tapi atas
nama pribadi. Mengatasnamakan dirinya sebagai teman dan
sahabat lama. Jelas Nawfal tahu kemana arah pembicaraan
ini akan dibawa. Siapa lagi, jika bukan gadis manis yang ia
anggap sebagai sahabat dan partner abadi selama ini. Nobhi.
Aji tidak pernah main-main dalam ucapannya. Jelas
sudah ia menampakan perasaannya pada Nobhi. Dan Nobhi
pun tahu itu. Tapi, perasaan Nobhi pada Aji, jelas Nawfal
sendiri pun tidak tahu. Sahabatnya yang satu itu tidak
pernah menceritakan satu laki-laki pun padanya.
―Fal, aku tidak tahu sejauh apa hubunganmu dengan
Nobhi. Tapi, aku melihat, kamulah yang selalu ada di sisinya.
Bisakah kamu mengendurkan itu? Aku tidak perlu
memberikan alasanku, karena kamu pun sudah jelas-jelas
tahu.‖
Nawfal tidak menjawab apapun. Tidak mengiyakan
atau menidakan. Hatinya bergejolak. Bagaimana bisa aku
harus menjauhi sahabatku sendiri? Batin Nawfal. Hanya
58
Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU

