Page 70 - Perempuan Yang Ingin Membeli Masa Lalu
        P. 70
     ―Aku tidak pernah menghindari siapapun, Mas. Maaf
               kalau kamu merasa begitu.‖ Nobhi tidak menatap Aji.
                      ―Aku  tahu,  kamu  sebenarnya  mengerti  maksud  arah
               pembicaraan ini, Bhi. Apa karena Nawfal? Benarkan?‖
                      ―Mas,  maaf,  ini  bukan  waktu  yang  tepat  untuk
               membahas ini.‖
                      ―Kamu  terlalu  takut,  Bhi,‖  Aji  membiarkan  Nobhi
               pergi.
                      Nobhi  membuang  jauh-jauh  pikirannya.  Fokus,  fokus,
               fokus, batinnya. Ia memejamkan mata sejenak dan menghela
               nafasnya  panjang.  Demonstrasi  sudah  dimulai.  Massa
               mahasiswa membludak dan jalanan macet dibuatnya. Mereka
               sudah  memulai  long  march  dan  tidak  sampai  setengah  jam,
               mereka sampai di depan gedung tujuan.
                                             ***
                      Nobhi  sadarkan  diri  dan  mendapati  Aji  di  sisinya.
               Kaget  bukan  kepalang,  namun  ia  tidak  bisa  bergerak  dan
               berbuat  apa-apa.  Aji  hanya  menatapnya  sambil  tersenyum
               dan menyodorkan minuman ke arahnya. Nobhi menerimanya.
                      ―Aku  tahu  siapa  yang  kamu  cari,  Bhi.  Aku  yang
               memintanya  pergi  tadi.  Aku  hanya  ingin  bicara  denganmu
               tanpa  kamu  harus  pergi.  Dan  aku  tahu,  ini  bukan  saat  yang
               tepat.‖ Nobhi tidak jadi meminumnya.
                      ―Aku... aku... aku minta maaf, Mas. Tidak ada maksud
               menghindarimu  atau  apalah  namanya.  Tapi...‖  kembali  Nobhi
               tercekat dengan kata-katanya sendiri.
                                                         61
                        Antologi Cerpen PEREMPUAN YANG INGIN MEMBELI MASA LALU





