Page 170 - buku ajar gizi kulinari
P. 170
6. Peran Dessert dalam Menu Kontinental
Dessert adalah penutup yang penting dalam makanan kontinental, sering kali
menjadi klimaks dari pengalaman bersantap. Kelezatan, tekstur, dan presentasi
dari dessert menciptakan kesan akhir yang kuat dan memuaskan. Dalam acara
formal atau makan malam, dessert juga bisa menjadi peluang bagi koki untuk
menunjukkan kreativitas dan keahlian mereka dalam menyajikan hidangan yang
indah dan lezat.
G. Beverage
1. Pengertian
Beverage, atau minuman, adalah bagian penting dari pengalaman bersantap
dalam menu kontinental. Minuman ini bisa berfungsi sebagai pelengkap
hidangan, sebagai pembersih palet, atau sebagai penutup yang menyegarkan.
Minuman kontinental mencakup berbagai jenis dari yang beralkohol hingga non-
alkohol, panas maupun dingin, dan disajikan pada berbagai tahap dalam
hidangan.
2. Kategori Beverage dalam Makanan Kontinental
a. Non-Alcoholic Beverages (Minuman Non-Alkohol)
o Air Mineral: Disajikan sebagai minuman pendamping yang netral.
o Jus Buah: Biasanya dibuat dari buah segar seperti jeruk, apel, atau anggur,
sering disajikan saat sarapan atau sebagai minuman penyegar.
o Teh dan Kopi: Teh (hitam, hijau, herbal) dan kopi adalah minuman populer
yang sering disajikan setelah makan utama atau saat sarapan.
o Soda: Minuman berkarbonasi yang sering disajikan sebagai alternatif non-
alkohol.
o Mocktail: Minuman non-alkohol yang dibuat dengan mencampurkan
berbagai jus buah, sirup, dan soda, biasanya dihias seperti cocktail.
b. Alcoholic Beverages (Minuman Beralkohol)
o Wine (Anggur):
▪ Red Wine: Biasanya disajikan dengan daging merah dan keju.
▪ White Wine: Disajikan dengan hidangan ikan, ayam, dan hidangan ringan.
▪ Rosé Wine: Anggur yang ringan, cocok disajikan dengan berbagai
hidangan.
▪ Sparkling Wine (Champagne): Disajikan untuk perayaan atau sebagai
pembuka.
o Beer (Bir): Minuman fermentasi yang populer di seluruh Eropa, sering
disajikan dengan hidangan daging dan makanan ringan.
Makanan Kontinental 161

