Page 171 - buku ajar gizi kulinari
P. 171
o Spirits (Roh Minuman Keras):
▪ Whiskey: Sering disajikan sebagai minuman setelah makan atau dengan
es.
▪ Vodka: Bahan dasar dalam banyak cocktail, sering disajikan dengan
mixer.
▪ Gin: Digunakan dalam cocktail seperti Gin & Tonic.
o Cocktail: Minuman campuran yang menggunakan spirit sebagai bahan
utama, dicampur dengan berbagai bahan lain seperti jus, soda, atau sirup.
3. Peran Beverage dalam Makanan Kontinental
• Pendamping Makanan: Beverage sering dipilih untuk melengkapi atau
meningkatkan rasa hidangan yang disajikan. Misalnya, anggur merah sering
dipilih untuk mendampingi hidangan daging merah karena kedalaman rasanya
yang melengkapi daging.
• Sebagai Penyegar: Minuman seperti air mineral atau jus buah disajikan untuk
menyegarkan mulut di antara hidangan.
• Sebagai Pencerah Suasana: Minuman beralkohol seperti cocktail atau sparkling
wine sering disajikan untuk menciptakan suasana yang lebih ceria dan meriah,
terutama dalam acara-acara spesial.
4. Teknik Penyajian Beverage
a. Temperature (Suhu):
o Minuman Dingin: Anggur putih, bir, dan minuman berkarbonasi umumnya
disajikan dingin.
o Minuman Hangat: Teh dan kopi disajikan hangat, terutama setelah makan.
o Temperature Ruangan: Red wine dan beberapa jenis whiskey biasanya
disajikan pada suhu ruangan untuk menjaga keutuhan rasa.
b. Glassware (Jenis Gelas):
o Wine Glass: Digunakan untuk menyajikan anggur; bentuk dan ukuran gelas
bervariasi tergantung jenis anggurnya.
o Flute Glass: Digunakan untuk sparkling wine atau champagne.
o Highball Glass: Digunakan untuk cocktail yang membutuhkan mixer dengan
es.
o Whiskey Glass: Gelas pendek dengan dasar tebal, digunakan untuk whiskey
atau minuman keras lainnya.
c. Garnish (Hiasan):
o Lemon Wedge: Sering digunakan pada tepi gelas cocktail.
162 Buku Ajar Gizi Kulinari

