Page 266 - buku ajar gizi kulinari
P. 266
26) Jika tanpa sengaja ada yang pecah oleh tamu, maka nyonya rumah
hendaknya dengan tenang membereskan dan mengucapkan kata-kata
menghibur tanpa memperlihatkan wajah tidak senang.
27) Tuan rumah tidak boleh menyebut-nyebut biaya jamuan makan di depan
para tamu.
28) Diakhir jamuan hendaknya memberikan pujian kepada tuan rumah yang
sudah mengadakan jamuan, tidak lupa mengucapkan terima kasih sambil
tersenyum dan pamit.
5. Cara Minum
1) Gelas yang digunakan untuk minum kopi atau teh biasanya menggunakan
tatakan, maka sendok kecil yang biasanya juga ada diletakkan di sisi pinggir
tatakan gelas dengan posisi menghadap ke bawah.
2) Jika menggunakan teh celup, maka letakkan itu di tatakan gelas.
3) Sebelum meneguk minuman, singkirkan sendok dari dalam gelas.
4) Ketika terdapat tumpahan air, maka minta tatakan yang baru.
5) Ketika disuguhi anggur merah maka pegang bagian kaki gelas, sedangkan
anggur putih pengang badan gelas untuk mengaja minuman tetap dingin.
6) Jika terdapat hiasan buah (stroberi, ceri, lemon, dan sebagainya) boleh
disingkirkan jika tidak ingin memakannya.
7) Tidak meniup minuman yang panas untuk mendinginkannya, cukup dengan
aduk perlahan hingga panas berkurang.
6. Makanan yang dapat dipegang dengan tangan
1) Roti sebelum dimakan disobek sedikit demi sedikit, rolls atau muffin dipotong
kecil menggunakan tangan sebelum diolesi mentega.
2) Daging ketika teksturnya garing maka pecahkan dengan garpun dahulu baru
makan dengan tangan.
3) Makanan yang biasanya langsung menggunakan tangan adalah jagung, tulang
iga, lobster, kepiting, tiram dengan cangkang terbuka, sayap ayam dan tulang,
sandwiches, beberapa jenis buah tertentu (zaitun), seledri, dan kue kering.
7. Penggunaan serbet (napkin)
Napkin berfungsi sebagai hiasan dan dekorasi meja makan, menutup pangkuan
agar makanan dan minuman tidak mengotori pakaian, menyeka mulut, menutupi
mulut ketika mengeluarkan biji, tulang, duri makanan, serta memberikan isyarat
atau kode.
1) Melipat napkin menjadi segi empat dan meletakkannya di sandaran, pegangan
kursi atau di bangku tempat duduk menandakan yang bersangkutan sedang
ada keperluan sehingga alat makan dan hidangan tidak dibersihkan pelayan.
Tata Cara Makan Internasional (Table Manner) 257

