Page 20 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 20

12 | Islamic Theology

           akan habis. Seluruh perkara-perkara “nyeleneh” ini telah ia tuliskan
           sendiri dalam berbagai karyanya, dan bahkan di antaranya dikutip
           oleh beberapa orang murid Ibnu Taimiyah sendiri.

                  Karena  faham-faham  ekstrim  ini,  Ibnu  Taimiyah  telah
           berulangkali diminta untuk taubat dengan kembali kepada Islam dan
           meyakini keyakinan-keyakinan yang benar. Namun demikian, ia juga
           telah berulang kali selalu saja menyalahi janji-janjinya. Dan untuk
           “keras  kepalannya”  ini,  Ibnu  Taimiyah  harus  membayar  mahal
           dengan  dipenjarakan  hingga  ia  mati  di  dalam  penjara  tersebut.
           Pemenjaraan  terhadap  Ibnu  Taimiyah  tersebut  terjadi  di  bawah
           rekomendasi dan fatwa dari para hakim empat madzhab di masa itu,
           hakim dari madzhab Syafi„i, hakim dari madzhab Maliki, hakim dari
           madzhab  Hanafi,  dan  dari  hakim  dari  madzhab  Hanbali.  Mereka
           semua  sepakat  memandang  Ibnu  Taimiyah  sebagai  seorang  yang
           sesat, wajib diwaspadai, dan dihindarkan hingga tidak menjermuskan
           banyak orang.
                  Peristiwa  ini  semua  termasuk  berbagai  kesesatan  Ibnu
           Taimiyah  secara  detail  telah  diungkapkan  oleh  para  ulama  dalam
           berbagai  karya  mereka.  Di  antaranya  telah  diceritakan  oleh  murid
           Ibnu  Taimiyah  sendiri,  yaitu  Ibn  Syakir  al-Kutbi  dalam  karyanya
           berjudul ‘Uyûn at-Tawârîkh . Bahkan di masa itu, Sultan Muhammad
           ibn Qalawun telah mengeluarkan statemen yang beliau perintahkan
           untuk dibacakan di seluruh mimbar-mimbar mesjid di wilayah Mesir
           dan  daratan  Syam  (Siria, Libanon,  Palestina,  dan  Yordania)  bahwa
           Ibnu Taimiyah dan para pengikutnya adalah orang-orang yang sesat,
           yang wajib dihindari. Akhirnya Ibnu Taimiyah dipenjarakan dan baru
           dikeluarkan dari penjara tersebut setelah ia meninggal pada tahun
           728 H.

                  Di antara faham menyimpang Ibnu Taimiyah;
                  (1); Pernyataannya bahwa alam ini tidak memiliki permulaan,
           ada azali  bersama Allah. Ia menuslikan faham ekstrimnya ini dalam
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25