Page 47 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 47

Islamic Theology  | 39

           Allah  tidak  akan  mengungkapkan  dengan  kata  “ضُلا”  dalam

           penciptaannya.  Allah  mengungkapkan  dengan  kata  “Bi  Yadayya”
              َ
            ّ َ
           “ يضُب”;  jika  ini  diartikan  dalam  makna  kekuatan  atau  kekuasaan
           maka  berarti  Nabi  Adam  tidak  memiliki  keistimewaan  dibanding
           makhluk  hidup  lainnya;  oleh  karena  semua  makhluk  diciptakan
           dengan  kekuatan  dan  kekuasaan  Allah,  dan  tentunya  tidak  akan
           diungkapkan  dalam  redaksi  “mutsannâ” (bentuk  kata  untuk

           menunjukan  dua)”.  [Dengan  argumen  ini  Abu  Ya„la  hendak
           menetapkan bahwa Allah memiliki dua tangan].
                  Kita jawab kesesatan Abu Ya„la ini: “Tidak demikian wahai
           Abu Ya„la. Dalam bahasa Arab bentuk kata mutsannâ biasa dipakai

           untuk  mengungkapkan  kekuatan  dan  kekuasaan,  seperti  bila
           dikatakan:  “ناضً غمبمأ  اظهب  يل  ـِل”;  artinya  “Saya  tidak  memiliki
           kekuatan  untuk  mengurus  perkara  ini”.  Dalam  sebuah  bait  sya„ir,
           Urwah bin Hizam berkata:
                          ّ ُ َ
                               َ
                                                 َ َ
                                                             َ
                                                      ُ
                                     ّ
                    نا      ضً    ٕىل   ًلاا     ٪ىم ذ   مي ام ِ  ا   *     ب    ىل ا   م اللهو     الله ٥ا   ٟق لاا    ٞ   ٣ َ َ
                 [Artinya:  “Mereka  berdua  berkata:  “Semoga  Allah
                 memudahkannya bagimu, karena demi Allah kami tidak
                 memiliki  kekuatan  (kekuasaan)  untuk  memudahkan
                 segala kesulitan yang tengah menimpamu”].
                  Adapun perkataan kaum Musyabbihah bahwa penggunaan
           kata “ناضُلا” [dalam bentuk mutsannâ] dalam penciptaan Nabi Adam
           yang langsung disandarkan kepada Allah [yaitu menjadi “Bi Yadayya”

            ّ
           “ يضُب”]  adalah  untuk  menunjukan  keistimewaan  [setelah  mereka
           menetapkan  anggota  tangan  bagi  Allah],  artinya,  menurut  mereka
           bahwa penciptaan Nabi Adam ini berbeda dengan penciptaan Allah
           terhadap  binatang-binatang  yang  lain  [karena  menurut  mereka
           langsung dengan dua tangan-Nya]; kita jawab kesesatan mereka ini
           bahwa dalam al-Qur„an Allah berfirman:
                                          ْ َ ْ ْ ْ َ
                                                            َ َ ْ َ َ ّ
                                       ً َ
                                                     َ ّ ْ ُ
                             )    44  :ـٌ( اماٗوأ اىً ِ ضًأ ذلمٖ امم مهل اى٣لز اهأ
                                                        ِ
                                                   ِ
           Dalam ayat ini dipakai  kata “اىًضًأ” [bentuk jamak]  yang langsung
           disandarkan kepada Allah. Ayat ini tidak untuk menunjukan bahwa
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52