Page 48 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 48
40 | Islamic Theology
binatang-binatang ternak memiliki keistimewaan di atas seluruh
binatang lainnya hanya karena redaksi penciptaannya dengan kata
“اىًضًأ” yang langsung disandarkan kepada Allah. [Apakah hanya
dengan alasan bahwa penciptaan Nabi Adam dan binatang-binatang
ternak disandarkan langsung kepada Allah lalu kemudian keduanya
memiliki keistimewaan yang sama?!]. Kemudian dari pada itu, Allah
berfirman:
ْ
) 14 :ثاٍعاظلا ( ض ًأب ا م ءا ب ِى ى ها ؿلا و َ ّ َ َ َ ْ َ َ
[Dalam ayat ini dipergunakan kata “ ٍ ضًأ”; bentuk jamak
dari “ضً”. Ayat ini tidak boleh dipahami makna zahirnya
yang mengatakan seakan Allah memiliki anggota badan;
tangan yang sangat banyak].
ّ
Makna “ ٍ ضًأ” dalam ayat ini adalah “ةى٣لا”, artinya “kekuatan”, dengan
demikian makna ayat tersebut: “Dan langit telah Kami (Allah)
membangunnya (menciptakannya) dengan kekuatan”. [Dalam ayat
ini disebutkan penciptaan langit dengan kata “ضًأب اهاىِىب” yang
disandarkan langsung kepada Allah; ini tidak serta-merta bahwa
langit memiliki keistimewaan yang sama dengan Nabi Adam. Dengan
َ
ّ َ
demikian menjadi jelas bahwa redaksi “ يضُب” (bentuk mutsannâ)
dalam penciptaan Nabi Adam bukan untuk menetapkan bahwa Allah
memiliki dua tangan].
Adapun tentang penciptaan Nabi Adam yang diungkapkan
dengan redaksi; “هخوع ًم هُٞ شٟه”; adalah untuk tujuan pemuliaan
[artinya penyandaran secara langsung kepada Allah di sini disebut
;
dengan Idlâfah at-Tasyrîf bahwa penciptaan Nabi Adam sangat
dimuliakan oleh Allah]. Ini berbeda dengan penciptaan makhluk
lainnya yang diungkapkan dengan “al-Fi„l wa at-Takwîn”, “ لٟٗلا
ًٍى٩خلاو” [artinya disebutkan dengan proses penciptaan; tanpa
langsung disandarkan kepada Allah].
Firman Allah tentang penciptaan Nabi Adam ini (dalam QS.
Shad: 75) harus dipahami demikian itu. Artinya, tidak boleh dipahami
bahwa Allah memiliki anggota badan; memiliki dua anggota tangan.
Karena pemahaman seperti ini jelas tidak sesuai bagi keagungan