Page 49 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 49

Islamic Theology  | 41

           Allah.  Sesungguhnya  Allah  dalam  perbuatan-Nya  tidak
           membutuhkan kepada peralatan-peralatan, dan tidak membutuhkan
           kepada  anggota-anggota  badan;  Allah  maha  suci  dari  itu  semua.
           Sangat tidak layak bagi kita untuk mencari-cari pemahaman tentang
           kemuliaan penciptaan Nabi Adam lalu kita melalaikan kesucian Allah
           dengan menetapkan anggota tangan bagi-Nya. Padahal Allah maha
           suci dari bagian-bagian dan maha suci dari alat-alat (anggota-anggota
           badan) dalam segala perbuatan-Nya, karena sifat-sifat yang demikian
           itu adalah sifat-sifat benda.
                  Yang  sangat  parah  dan  mengherankan  dari  salah  satu  tiga

           orang  pemuka  akidah  tasybîh yang  kita  sebutkan  di  atas
           berkeyakinan  bahwa  Allah  besentuhan.  Lalu  dengan  dasar  akidah
           sesat ini ia mengatakan bahwa dengan tangan-Nya Allah menyentuh
           tanah  yang  merupakan  bahan  bagi  penciptaan  Nabi  Adam.
           Kemudian orang ini mengatakan bahwa tangan-Nya tersebut adalah

           bagian  dari  Dzat-Nya.  Na„ûdzu  billâh. Siapapun  yang  berakidah
           tasybîh  semacam ini jelas berkeyakinan bahwa Allah sebagai benda
           (jism) Dan itu artinya --dengan dasar keyakinan buruk seperti ini--
                .
           bararti Allah menyatu (bersentuhan) dengan tanah yang merupakan
           bahan bagi penciptaan Nabi Adam, dan setelah bersentuhan dengan
           tanah  lalu  Allah  mulai  menciptakan  Nabi  Adam.  Adakah  dapat
           diterima  akal  sehat  pemahaman  semacam  ini  padahal  jelas
           merupakan  perkara  indrawi?!  Adakah  dalam  keyakinan  mereka
           bahwa Allah memiliki jarak; artinya jauh dari tanah tersebut, dan lalu
           Allah  butuh  untuk  mendekat  kepadanya?!  Na„ûdzu  billâh Allah
                                                                    .
           sendiri  telah  membantah  orang  yang  berkeyakinan  proses
           penciptaan Nabi Adam semacam ini dengan firman-Nya:
                  َ  َ  ّ  ُ  َ  ْ ُ  َ َ  َ  َ  َ    ْ     ْ َ    ّ َ
                       ل  ه    ٫ا٢    م      ز با      ج   غ    ًم    ٣ل ه      ز م   صاء ل   ث   م٦ الله ض   ىٖ ى    س   ِٖ ل  َ ُ    نئ     ثم
                                             )    26  :ناغمٖ ٫اء ( ن ْ    ٦   ً     ٞ   ٩ُ   ى  ُ ْ
                 [Maknanya:  “Sesungguhnya  perumpamaan  Nabi  Isa
                 bagi  Allah  sebagaimana  Nabi  Adam;  Dia  (Allah)
                 menciptakan  Nabi  Adam  dari  tanah  kemudian
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54