Page 70 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 70

62 | Islamic Theology

                 [Maknanya:  “Gunung  Uhud  adalah  gunung  yang
                 mencintai kita, dan kita mencintainya”. (Yang dimaksud
                 adalah penduduknya)].

                  Seorang penyair berkata:
                      َ ْ
                                              ْ َ ْ َ
                              َ َ
                                                                  ْ ْ
                                                              ّ
                                                         َ ّ
                           ْ
                     ْ
                                      ّ
                   ـلجتهإا بُل٧ اً ٥ضٗب بدؾاو     *    ثض٢وأ ٥ضٗب عاىلا نأ ذئبهأ
                                                 ِ
                 [Maknanya:  “Engkau  diberitahukan  bahwa  api  telah
                 dinyalakan  jauh  darimu,  dan  api  itu  melahap
                 kejauhanmu wahai orang yang terlena di  tempatnya”.
                 (yang  dimaksud  adalah  bahwa  api  itu  membesar  dan
                 mendekati orang itu)].

           [Ayat Ke Lima]:
                  Di antara ayat lainnya firman Allah:
                                         ُ َ
                                             ُ
                 )      941  :ةغ٣بلا(  ما    َ  ْ َ  َ  ٍ ِ    ل   ل     م   ً     لا   ٛ   م    ْ ي ِ     ف    الله  ِ  ّ ْ َ َ ُ ُ  ُ ْ َ    ه   ل     ً   ى   ٓ   غ   و   ن     لائ     نأ     ً   جأ   ي   ه   م    َ ْ َ ْ ُ
                 [Ayat ini tidak boleh dipahami dalam makna literalnya,
                 mengatakan:  “Tidakah  mereka  (orang-orang  kafir)
                 menunggu-nunggu  kecuali  kedatangan  Allah  kepada
                 mereka dalam kegelapan dari awan?!”. Makna literal ini
                 seakan mengatakan bahwa Allah akan datang, artinya
                 pindah dari suatu tempat ke tampat lain, dan bergerak,
                 serta seakan Allah mengendarai awan].
           [Pemahaman  ayat  ini  tidak  seperti  kesimpulan  sesat  kaum
           Musyabbihah  yang  mengatakan  bahwa  Allah  akan  datang  kepada
           orang-orang  kafir  dalam  kegelapan  awan.  Dalam  pemahaman
           mereka  bahwa  Allah  bergerak  dan  pindah  dari  suatu  tempat  ke
           tempat lain]. Tetapi pemahaman yang benar adalah bahwa kata “ يف
           للْ”  dalam  ayat  tersebut  adalah  dalam  pengertian  “للٓب”;  artinya
           Allah akan mendatangkan kepada mereka (orang-orang kafir) awan
           gelap yang merupakan siksaan bagi mereka. [Allah bukan benda; Dia
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75