Page 73 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 73
Islamic Theology | 65
Bab
Penjelasan Hadits-Hadits Yang Oleh Kaum Musyabbihah
Disebut Sebagai Hadits-Hadits Sifat, Dan Penjelasan Takwil
Mereka Dan Takwil Kita Terhadap Hadits-Hadits Tersebut
Ketahuilah bahwa dalam hadits-hadits terdapat rincian-
rincian makna dan pemahaman-pemahaman yang dapat
mengecohkan; yang hal tersebut hanya dapat diketahui oleh para
ulama yang benar-benar paham, baik dalam periwayatan hadits-
hadits tersebut maupun dalam mengungkap makna-makna yang
terkandung di dalamnya. [Oleh karena itulah maka meriwayatkan
hadits dan mengungkap makna-makna yang terkandung di dalamnya
adalah tugas para ulama ahlinya, bukan bebas bisa diemban oleh
siapapun]. Pada bab ini in sya Allah
kita kupas beberapa hadits terkait
dengan tema bahasan kita.
Hadits Pertama:
Hadits riwayat al-Imâm al-Bukhari dan al-Imâm Muslim
dalam dua kitab Sahih masing-masing; dari hadits Abu Hurairah
bahwa Rasulullah bersabda:
َ
ُ ْ َ
َ
ُ َ
َ َ َ
ِ ِ ى ع ج ه ن ى ل ٖ )ملاؿلاو ةلاهلا هُلٖ( صا م ء ى َ َ ح ٗ لا الله َ ز ل ٤ َ َ
[Makna literal riwayat ini tidak boleh kita ambil,
mengatakan: “Allah menciptakan Nabi Adam di atas
bentuk-Nya”. Makna literal ini seakan menetapkan
bahwa Allah memiliki bentuk].
Pemahaman manusia dalam menyikapi hadits ini ada dua kelompok.
Kelompok pertama; tidak mempertanyakan tafsirannya [Artinya
mereka mengimani hadits ini tanpa meyakini bahwa Allah sebagai
benda yang memiliki bentuk dan ukuran]. Sementara kelompok ke