Page 72 - Islamic-theology-Ibnul-Jawzi-membongkar-kesesatan-akidah-Tasybih-meluruskan-penyimpangan-dalam-memahami-sifat-sifat-Allah-Nurul-Hikmah-Press-173-Hal
P. 72

64 | Islamic Theology

           melarang setiap makhluk-Nya untuk tenggelam (mempertanyakan)
           dalam  sesuatu  yang  padahal  notabenenya  makhluk  (yaitu  ruh)
           [karena  keterbatasan  ilmu  mereka],  terlebih  lagi  untuk  tenggelam
           mempertanyakan  tentang  (hakikat)  Allah  maka  itu  lebih  terlarang
           [karena akal manusia tidak akan dapat meraih hakekat Allah]”.
                  Para ulama menuliskan sya„ir berikut:
                        ْ
                 ي   ف عا    ج   ب  َ ّ    لا  ت  ْ ّ      ٦   ُ   ُٟ    ٠ ْ  َ َ َ َ  َ  ِ  ْ ُ ُ ْ ُ  َ ْ      تهإا   غ   ء     ً   ض   ع   ٦   ه ا     *   ٞ   ٨   ُ    ـ ْ َ  َ     ل   ِ    ـ   ٟ ّ ْ  ُ  ِ  ْ ّ    ٦   ُ   ٟ   ُ   ت     ىلا  ْ َ  َ
                  ِ
                                                          ِ
                                                                   ِ ِ    لا   ٣   ض   م
                 [Maknanya: “Hakikat jiwa tidak ada seorang-pun yang
                 dapat  meraihnya,  maka  terlebih  lagi  meraih  hakikat
                 Allah (yang maha kuasa) pada sifat Qidam -Nya”].
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77