Page 129 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 129
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 127
198
jadi atau tidak) selama keduanya belum berpisah” . Sementara
engkau berpendapat tidak ada perkara yang disebut “khiyar majlis”.
Lalu juga telah benar adanya dalam kitab Shahih Muslim
sebuah hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah dalam wudlu’-nya
199
tidak mengusap keseluruhan kepala . Sementara engkau
berpendapat wajib hukumnya mengusap seluruh kepala, lantas
mengapa engkau menyalahi hadits yang nyata dan jelas
penyebutannya dalam Shahih Muslim?
Seandainya musuh kita ini berkata: “Ada beberapa dalil
(hadits) lain yang berbeda dengan hadits-hadits tersebut”, maka dari
sini kita katakan kepadanya: “Demikian pula dengan hadits tentang
kedua orang tua Rasulullah, ada dalil-dalil lain yang berbeda dengan
hadits tersebut”.
(c). Jika Orang Tersebut Mengaku Bermadzhab Hanafi
Seandainya orang yang keras kepala berkeyakinan kedua
orang tua Rasulullah kafir bermadzhab Hanafi, kita katakan
kepadanya demikian ini:
“Telah benar adanya dalam hadits sahih bahwa Rasulullah
bersabda: “Apa bila seekor anjing menjilat dalam salah suatu bejana
200
kalian maka hendaklah ia membasuhnya sebanyak tujuh kali” .
Sementara engkau tidak mensyaratkan basuhan pada najis anjing
hingga tujuh kali.
Lalu telah benar pula adanya dalam dua kitab Shahih; Shahih
al-Bukhari dan Shahih Muslim, bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak
ada shalat (artinya tidak sah) bagi orang yang tidak membaca surat
201
al-Fatihah” . Sementara engkau menganggap sah shalat orang yang
tidak membaca surat al-Fatihah.
198 Lihat Shahih al-Bukhari, j. h. Shahih Muslim, j. h.
199 Shahih Muslim, j. h.
200 Shahih Muslim, hadits nomor 279, dari sahabat Abu Hurairah. Lihat pula
Sunan Abi Dawud, hadits nomor 73, dan Sunan an-Nasa-i, hadits nomor 66.
201 Shahih al-Bukhari, hadits nomor 756, dari sahabat Abu Hurairah. Lihat
pula Shahih Ibn HIbban, hadits nomor 2675.