Page 135 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 135
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 133
menghidupkannya, maka ia beriman kepadaku, lalu kemudian Allah
209
mengembalikannya (mematikannya kembali)” .
Hadits ini berkualitas dla’if sebagaimana disepakati oleh para
ahli hadits, bahkan ada pendapat yang mengatakan itu sebagai hadits
maudlu’, tetapi yang benar itu hadits dla’if bukan hadits maudlu’. Al-
Hafizh as-Suyuthi telah menjelaskan kualitas hadits tersebut sebagai
210
hadits dla’if saja, tidak maudlu’ dalam bahasan tersendiri .
Lalu as-Suhaili dalam kitab ar-Raudl al-Unuf berkata:
“Ada sebuah hadits gharib yang mungkin saja sahih, aku
menemukannya dari tulisan kakeku; Abu Amr Ahmad ibn al-Hasan al-
Qadli dengan sanad-nya, --yang di dalamnya terdapat beberapa
perawi yang tidak dikenal (majhulun)--, ia (kakeku) katakan bahwa ia
mengutipnya dari Mu’awwidz ibn Dawud ibn Mu’awwidz az-Zahid,
dengan sanad marfu’ dari Abu az-Zanad dari Urwah dari Aisyah
bahwa Rasulullah berdoa kepada Allah meminta agar kedua orang
tuanya dihidupkan kembali, maka Allah menghidupkan kembali
keduanya, lalu keduanya beriman kepada Rasulullah, dan kemudian
211
Allah mematikan kembali keduanya .
Setelah meriwayatkan hadits ini as-Suhaili berkata:
“Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Dengan
rahmat-Nya dan sifat kuasa-Nya Allah tidak lemah untuk sesuatu
apapun. Dan Rasulullah adalah orang yang paling berhak [karena
makhluk yang paling dicintai oleh Allah] untuk mendapatkan rahmat
dan kemuliaan yang khusus sesuai apa yang dikehendaki oleh-
212
Nya” .
209 Juga diriwayatkan oleh al-Qurthubi dalam at-Tadzkirah, h. 16-17, Ibnu
Hajar dalam Lisan al-Mizan, 6/101, as-Suyuthi dalam al-Khasha-ish al-Kubra, 2/40,
as-Sakhawi dalam al-Ajwibah al-Mardliyyah, 3/968, dan al-‘Ajluni dalam Kasyf al-
Khafa, 1/63, dan lainnya.
210 Sebuah risalah sangat komprehensif berjudul Nasyr al-Alamain Fi Ihya’ al-
Abawain asy-Syarifain. Berisi kajian menyeluruh sisi kritik hadits tentang kedua
orang tua Rasulullah, termasuk beberapa hadits lainnya yang menjadi syawahid dan
mutaba’at. Sangat bermanfaat dan sangat menyenangkan untuk dibaca.
211 Lihat as-Suyuthi, Nasyr al-‘Alamain, h. 10-11
212 Ibid, h. 11