Page 189 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 189
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 187
(4). Ahmad ibn Hanbal berkata: “Jika meriwayatkan hadits
dari Rasulullah tentang halal, haram, sunnah-sunnah Nabi dan
hukum maka kita perketat sanad-sanadnya, dan jika kita
meriwayatkan hadits dari Nabi tentang fadla-il al-a’mal dan hadits
yang tidak menetapkan hukum atau menghapusnya maka kami
298
perlonggar dalam sanad-sanad-nya” . Dalam riwayat lain, Nabi
Ahmad ibn Hanbal berkata: “Hadits-hadits tentang nasehat-nasehat
yang menggugah bisa ditolerir, kecuali hadits yang mengandung
299
hukum”
(5). Abu Zakariyya al-‘Anbari berkata: “Jika terdapat hadits
yang tidak mengharamkan suatu perkara dan tidak menghalalkan
suatu perkara dan tidak mewajibkan suatu hukum dan berbicara
tentang targhib dan tarhib, atau tasydid dan tarkhish maka wajib
ditolerir dan diperlonggar tentang para perawinya 300 ”.
(6). Al-Hakim berkata: “Aku -Insya Allah- akan menyebutkan
hadits-hadits yang terlewatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dalam
bab doa-doa ini mengikuti pendapat Abu Sa’id Abdur Rahman ibn
Mahdi tentang penerimaannya, karena aku telah mendengar Abu
Zakariyya Yahya ibn Muhammad al-‘Anbari berkata: aku mendengar
Abul Hasan Muhammad ibn Ishaq ibn Ibrahim al-Hanzhali berkata:
Ayahku meriwayatkan dari Abdur Rahman ibn Mahdi, ia berkata: Jika
kita meriwayatkan hadits dari Nabi tentang halal, haram dan hukum
maka kita perketat dalam sanad dan kita kritisi para perawi, dan jika
kita meriwayatkan hadits tentang fadla-il, pahala, siksa, perkara-
perkara mubah dan doa-doa maka kami permudah tentang sanad-
301
sanad-nya” .
(7). al-Khathib al-Baghdadi berkata: “Bab Memperketat
dalam hadits-hadits hukum dan memperlonggar dalam fadla-il al-
298 al-Kifayah Fi ‘ilm ar-Riwayah, al-Khathib al-Baghdadi, h. 134.
299 Ibid, h. 134.
300 al-Kifayah Fi ‘ilm ar-Riwayah, al-Khathib al-Baghdadi, h. 134.
301 al-Mustadrak ‘ala ash-Shahihayn, al-Hakim, 1/643, Kitab ad-Du’a Wa at-
Takbir Wa at-Tahlil Wa at-Tasbih Wa adz-Dzikr.

