Page 191 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 191
Membela Kedua Orang Tua Rasulullah | 189
macam targhib dan tarhib, dalam semua hal yang tidak berkaitan
dengan hukum dan keyakinan akidah 305 ”.
Sedangkan dalam at-Taqrib an-Nawawi menyatakan:
“Menurut para ahli hadits dan selain mereka boleh mempermudah
urusan sanad dan meriwayatkan hadits dla’if –selain maudlu’– tanpa
perlu menjelaskan kelemahannya dalam hal selain sifat-sifat Allah,
Hukum-hukum seperti halal dan haram dan lainnya. Dan Boleh
Mengamalkan hadits Dla’if dalam hal selain sifat-sifat Allah, Hukum
halal dan haram dan lainnya, yaitu seperti kisah-kisah, fadla-il al-
a’mal, nasehat-nasehat dan lainnya yang tidak berkaitan dengan
306
keyakinan akidah dan hukum, Wallahu ‘Alam” .
An-Nawawi dalam al-Adzkar menyatakan: “Para ulama dari
kalangan ahli hadits, ahli fiqh dan lainnya mengatakan: Boleh dan
disunnahkan beramal dalam fadla-il, targhib dan tarhib, dengan
hadits Dla’if selagi bukan Maudlu’. Sedangkan dalam bidang hukum,
seperti halal dan haram, jual beli, nikah, talak dan lainnya, maka tidak
boleh beramal dalam masalah-masalah ini kecuali dengan hadits
sahih dan hasan, kecuali jika terdapat unsur ihtiyath dalam sebagian
masalah hukum tersebut seperti jika terdapat hadits Dla’if yang
mengandung (hukum) kemakruhan sebagian bentuk jual beli atau
nikah, maka yang disunnahkan adalah menjauhi jual beli atau nikah
307
yang dimakruhkan tersebut, tetapi hal itu bukan wajib dilakukan”.
Dalam al-Arba’in an-Nawawiyyah, an-Nawawi menegaskan:
“Para ulama telah menyepakati boleh mengamalkan hadits dla’if
dalam fadla-il al-a’mal 308 ”.
305 al-Irsyad, an-Nawawi, h. 107-108. Irsyad Thullab al Haqa-iq ila Ma’rifah
Sunan Khair al Khala-iq karya al Imam an-Nawawi ini adalah ringkasan terbaik di
antara sekian banyak ringkasan terhadap Muqaddimah Ibnus-Shalah dengan redaksi
yang jelas dan mudah dipahami, lihat Nuruddin ‘Itr, Ta’liq Nuzhah an-Nazhar fi
Tawdlih Nukhbah al Fikar fi Mushthalah Ahl al Atsar karya al-Hafizh Ibnu Hajar, h.
36.
306 at-Taqrib, an-Nawawi, h. 41.
307 al-Adzkar, an-Nawawi, h. 5-6.
308 al-Arba’in, an-Nawawi (Dicetak dalam Syarh al Arba’in an-Nawawiyyah
karya Ibnu Daqiq al-Ied), h. 29.

