Page 68 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 68

66  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            “Paman  (saudara  ibu)  adalah  ayah,  dan  paman  (saudara  ayah)
            adalah  ayah”,  lalu  ia  (Muhammad  ibn  Ka’b)  membacakan  firman
                                         104
            Allah QS. al-Baqarah: 133 di atas .
                    Semua apa yang kita kutip ini adalah perkataan para ulama
            Salaf;  dari  kalangan  sahabat  Rasulullah  dan  para  Tabi’in.  [Dengan
            demikian  dapat  pula  kita  pahami  dari  sabda  Rasulullah  riwayat
            Muslim: “Inna abi wa abaka Finnar”, bahwa kata “abi” dalam hadits
            tersebut adalah “ammi”, pamanku, yaitu Abu Thalib].
                    (8).  Bukti  lainnya  yang  juga  dapat  menguatkan  pendapat-
            pendapat  di  atas  adalah  riwayat  Imam  Ibnul  Mundzir  dalam  kitab
            Tafsir-nya,  dengan  sanad  yang  sahih  dari  Sulaiman  ibn  Shard,
            berkata:













            “Ketika  mereka  [Namrudz  dan  orang-orang  kafir  bersamanya]
            hendak  melemparkan  Ibrahim  ke  dalam  api  maka  mereka
            mengumpulkan  kayu  bakar  yang  sangat  banyak,  bahkan  hingga
            orang-orang  tua  renta  juga  ikut  mengumpulkan  kayu  bakar.  Maka
            ketika  mereka  hendak  melemparkan  Ibrahim  di  dalamnya;  Ibrahim
            berkata:  “Cukup  bagiku  Allah  sebagai  penolong,  dan  Dia  adalah
            sebaik-baik  penolong”,  dan  ketika  mereka  melemparkannya  maka
            Allah berfirman: “Wahai api jadilah engkau dingin dan keselamatan
            atas  Ibrahim”  (QS.  al-Anbiya’:  69).  Tiba-tiba  paman  nabi  Ibrahim
            berkata: “Gara-gara aku engkau dilemparkan dalam api ini”, maka
            kemudian Allah mengirimkan sedikit saja dari api tersebut yang lalu
                                                                   105
            jatuh di atas kakinya, hingga kemudian membakar tubuhnya” .

                  104  Ibid.
                  105  al-Hawi Li al-Fatawi, 2/206, mengutip dari Tafsir Ibnul Mundzir.
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73