Page 80 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 80
78 | Membela Kedua Orang Tua Rasulullah
Ibnul Mundzir meriwayat dari Ibnu Juraij tentang firman Allah ini,
bahwa ia (Ibnu Juraij) berkata: “Maka akan senantiasa ada dari
keturunan-keturunan Ibrahim orang-orang yang tetap di atas fitrah-
130
nya; menyembah Allah” .
(4). Firman Allah dalam QS. Hud: 73:
“Sungguh malang, adakah aku akan melahirkan seorang anak
sementara aku sudah tua renta, dan ini suamiku [Ibrahim] dalam
keadaan tua, ini benar-benar suatu yang aneh. Mereka (Malaikat)
menjawab: “Adakah engkau merasa aneh dengan urusan Allah,
rahmat Allah dan segala keberkahan dari-Nya atas kalian wahai
Ahlul bait, sesungguhnya Dia Allah maha terpuji dan maha agung”
(QS. Hud: 73)
(a). Abu Syaikh dalam kitab Tafsir-nya meriwayatkan dari
Zaid ibn Ali, berkata: “Ketika malaikat memberikan kabar gembira
kepada Sarah [Istri Ibrahim] bahwa ia akan melahirkan seorang
putra, maka Sarah berkata [firman Allah]: “Sungguh malang, adakah
aku akan melahirkan seorang anak sementara aku sudah tua renta,
dan ini suamiku [Ibrahim] dalam keadaan tua, ini benar-benar suatu
yang aneh”. Kemudian malaikat menjawab sebagai bantahan kepada
Sarah [firman Allah]: “Adakah engkau merasa aneh dengan urusan
Allah, rahmat Allah dan segala keberkahan dari-Nya atas kailan
wahai Ahlul bait, sesungguhnya Dia Allah maha terpuji dan maha
agung”. Zaid ibn Ali berkata: “Firman Allah ini (QS. Hud: 73) sama
dengan firman-Nya: “Wa ja’alaha kalimatan baqiyatan fi ‘aqibih”
(QS. az-Zukhruf: 28), Muhammad dan seluruh keluarganya dari
130 Ibid, mengutip dari Tafsir Ibnil Mundzir.