Page 82 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 82

80  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            berkata: Telah engkabarkan kepada kami Sulaiman ibn Abdir Rahman
            ad-Damasyqi,  berkata:  Telah  mengkhabarkan  kepada  kami  Utsman
            ibn  Qayid,  dari  Yahya  ibn  Thalhah  ibn  Ubaidillah,  dari  Isma’il  ibn
            Muhammad ibn Sa’ad ibn Abi Waqqash, dari Abdur Rahman ibn Abi
            Bakr  as-Shiddiq,  dari  Rasulullah,  bersabda:  “Janganlah  kalian
            mencaci-maki  Mudlar  dan  Rabi’ah  karena  kedoanya  adalah  orang
            mukmin”. Juga meriwayatkan dengan sanad-nya dari Aisyah bahwa
            Rasulullah  bersabda:  “Janganlah  kalian  mencaci-maki  Tamim  dan
            Dlabbah karena keduanya adalah orang Islam”. Juga meriwayatkan
            dengan sanad-nya dari Abdullah ibn Abbas, berkata: Telah bersabda
            Rasulullah: “Janganlah kalian mencaci-maki Qas, karena dia adalah
            seorang  muslim”.  Kemudian  as-Suhaili  berkata:  “Dan  diriwayatkan
            bahwa  Rasulullah  bersabda:  “Janganlah  kalian  mencaci-maki  Ilyas
            karena  dia  adalah  seorang  mukmin”,  dan  diriwayatkan  bahwa  dari
            tulak rusuknya Ilyas terdengar suara Rasulullah membacakan kalimat
            talbiyah  haji.  Juga  diriwayatkan  bahwa  Ka’b  ibn  Luay  adalah  orang
            yang  pertama  kali  mengumpulkan  orang-orang  Arab  dalam  suatu
            perkumpulan;  --menurut  satu  pendapat  beliaulah  orang  pertama
            yang  menamakannya  sebagai  haru  jum’at--,  semua  orang-orang
            Quraisy  pada  hari  tersebut  berkumpul  bersama  Ka’b,  beliau
            memberikan  khutbah  di  hadapan  mereka,  dan  memberikan  kabar
            gembira kepada mereka bahwa akan datang seorang utusan [nabi]
            Allah berasal dari  keturunannya, dan beliau memerintahkan orang-
            orang Quraisy tersebut untuk mengikuti utusan Allah tersebut, dan
            beriman  kepadanya.  Di  hadapan  mereka  Ka’b  membacakan
            beberapa bait sya’ir, di antaranya:



            “Seandainya  saja  aku  menyaksikan  semerbak  dakwah-nya  [nabi
            Muhammad];  di  saat  orang-orang  Quraisy  tengah  mencari
            kebenaran di saat mereka jauh dari petunjuk”. Khabar tentang Ka’b
            ini  telah  diriwayatkan  pula  oleh  al-Mawardi  dalam  Kitab  karyanya
                                        135
            berjudul A’lam an-Nubuwwah” .



                  135  Lihat Masalik al-Hunfa, as-Suyuthi, dalam al-Hawi Li al-Fatawi, 2/206.
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87