Page 86 - Kedua-Orang-Tua-Rasulullah-Penduduk-Surga-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-242-Hal-dikompresi-1
P. 86

84  |  Membela Kedua Orang Tua Rasulullah

            kebaikan  akan mendapatkan  balasan  bagi  kebaikannya, dan pelaku
            kejahatan  akan  mendapatkan  balasan  bagi  kejahatannya”.  Juga
            dengan  keberkahan  cahaya  itulah  maka  Abdul Muth-thalib  berkata
            kepada  Abrahah,  --saat  Abrahah  hendak  menghancurkan  Ka’bah--:
            “Sesungguhnya  rumah  ini  (Ka’bah)  memiliki  Tuhan  yang  akan
            menjaganya”,  kemudian  Abdul  Muth-thalib  naik  ke  gunung  Abu
            Qubais, lalu berkata: [mengadu kepada Allah]:












            “Sesungguhnya  setiap  orang  akan  menjaga  tempat  tinggalnya
            (wilayahnya),  maka  peliharalah  tempat-Mu  ini  (yaitu  Ka’bah;  --
            artinya tempat atau rumah yang dimuliakan oleh Allah) dari mereka”

            “Salib mereka dan siasat makar mereka sedikitpun tidak akan dapat
            mengalahkan kekuasaan-Mu”

            “Maka hari ini tolonglah kami sebagai orang-orang berserah kepada-
            Mu  dari  kejahatan  bala  tentara  salib  dan  para  penyembahnya”.
                                                       138
            [Demikian apa yang ditulis oleh asy-Syahrastani] .
                    Sejalan  dengan  penjelasan  di  atas;  apa  yang  diriwayatkan
            Ibnu Sa’d dalam kitab Thabaqat, dari Abdullah ibn Abbas, bahwa ia
            berkata: “Di masa dahulu harga diyat (denda karena membunuh satu
            orang manusia) adalah 10 ekor unta, dan Abdul Muth-thalib adalah
            orang yang pertama kali menjadikan harga diyat menjadi 100 ekor
            unta,  dari  sini  kemudian  harga  diyat  tersebut  berlanjut  turun-
            temurun  di  antara  suku  Quraisy  dan  orang-orang  Arab,  dan




                  138  Lihat al-Milal Wa an-Nihal, asy-Syahrastani, h. 392
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91