Page 32 - seni tari_BG_KLS_I_Rev
P. 32
3) Sebelum memulai lingkup materi baru
Pada konteks ini, asesmen awal membantu guru merancang kegiatan pembelajaran
terdiferensiasi sesuai kebutuhan peserta didik.
c T MeeØaÍr AĬax
Pada konteks SD kelas I dan II, asesmen awal penting untuk diterapkan agar Satuan SD/
MI dapat mengenal peserta didiknya dan mengidentiikasi peserta didik yang belum
memiliki kemampuan fondasi yang optimal. Dengan demikian, satuan SD/ MI selanjutnya
dapat melanjutkan pembinaan kemampuan fondasi (yang seharusnya terjadi di PAUD)
dengan tetap mengikuti struktur mata pelajaran yang digunakan di SD/MI.
d. Cara Menerapkan Asesmen Awal
Dalam menerapkan asesmen awal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh
guru SD/ MI kelas awal, yaitu:
1) Kegiatan asesmen awal berpusat pada peserta didik
Asesmen awal dilakukan melalui kegiatan yang menarik minat peserta didik,
seperti permainan, pembuatan hasil karya, mengeksplorasi lingkungan sekitar,
dan berbagai kegiatan lain. Dengan demikian, teknik asesmen yang dapat
disarankan pendidik dalam mengumpulkan data peserta didik adalah observasi
dan penilaian kinerja.
Asesmen awal tidak boleh menggunakan kegiatan yang bersifat tes, seperti
memanggil anak satu persatu untuk melakukan kegiatan dan menginstruksikan
pada peserta didik untuk melakukan serangkaian kegiatan dalam batas waktu
tertentu. Tes perlu dihindari karena hal berikut.
a) Tes umumnya mensyaratkan peserta didik dapat membaca dan menulis
sebelumnya.
b) Tes berpotensi menimbulkan stres pada peserta didik karena merasa diuji
dan berpotensi menimbulkan pemaknaan terhadap belajar yang kurang
positif.
c) Hasil tes umumnya berbentuk angka saja tanpa deskriptif sehingga kurang
memberi informasi untuk merancang kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Padahal, hasil asesmen awal seharusnya membantu pendidik untuk lebih
mengenal peserta didiknya sehingga dapat membantu menguatkan
kemampuan fondasi mereka.
18 Panduan Guru Seni Tari untuk SD/MI Kelas I (Edisi Revisi)