Page 25 - Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
P. 25

yang beragam. Tanpa penegasan eksplisit dalam batang tubuh KUHP
                   bahwa tindak pidana tertentu tetap tunduk pada hukum khususnya,
                   potensi pelemahan terhadap efektivitas penegakan hukum tetap terbuka.
                       Dalam kerangka tersebut, pembaruan hukum pidana melalui
                   KUHP Nasional harus dipahami sebagai bagian dari proses evolusi
                   hukum pidana yang belum selesai. Ini bukan titik akhir, melainkan
                   titik  awal untuk  memperkuat  sistem  hukum  pidana nasional  yang
                   mampu merespons kejahatan modern dengan pendekatan yang adil,
                   akuntabel, dan efektif. Oleh karena itu, ke depannya diperlukan adanya
                   regulasi turunan, pedoman yudisial, dan reformasi kelembagaan yang
                   memastikan bahwa semangat hukum pidana khusus tetap terjaga
                   dalam sistem hukum nasional yang baru.


                   B.  KODIFIKASI DAN KLASIFIKASI HUKUM PIDANA

                   1.  Sejarah Kodifikasi Hukum Pidana

                   Sebelum membahas perkembangan dan klasifikasi hukum pidana—
                   termasuk  pengaturan  tindak  pidana  khusus  di Indonesia,  penting
                   untuk menelusuri sejarah kodifikasi hukum pidana di Eropa terlebih
                   dahulu.  Hal ini disebabkan oleh kenyataan  bahwa  sistem  hukum
                   Indonesia sangat dipengaruhi oleh tradisi hukum Eropa, khususnya
                   sistem hukum Belanda yang diwariskan selama masa penjajahan.
                   Pemahaman terhadap akar kodifikasi hukum pidana Eropa menjadi
                   fondasi penting untuk memahami bagaimana hukum pidana Indonesia
                   dibentuk dan dikembangkan.
                       Kodifikasi hukum pidana merujuk pada penyusunan hukum
                   secara sistematis dalam satu naskah kitab hukum yang komprehensif
                   dan otoritatif. Dalam sistem hukum yang telah dikodifikasi, hakim
                   terikat untuk menerapkan ketentuan hukum tertulis, sehingga
                   meminimalkan ketergantungan pada hukum tidak tertulis atau
                   preseden dari kekuasaan yudisial. Gagasan kodifikasi ini berakar dari
                   semangat zaman Pencerahan yang menekankan rasionalitas, kepastian




                                        Bab 1 Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional: ...  7
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30