Page 30 - Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
P. 30

Memasuki  abad ke-20,  negara-negara  Eropa  menghadapi  tan-
                 tangan  baru  yang  mendorong  fase reformasi,  dekodifikasi,  dan
                 rekodifikasi hukum pidana mereka. Kitab undang-undang awal yang
                 dibuat pada abad ke-19 atau awal abad ke-20 menjadi makin usang
                 di tengah perkembangan nilai-nilai sosial dan kebutuhan kebijakan
                 pidana baru. Seiring berjalannya waktu, banyak negara mulai menambal
                 kekurangan hukum pidana mereka dengan undang-undang khusus di
                 luar kitab undang-undang utama—suatu proses yang dikenal sebagai
                 dekodifikasi. Namun, sejak 1960-an dan 1970-an, muncul gelombang
                 baru reformasi yang menandai semangat rekodifikasi modern.
                     Di Jerman,  Strafgesetzbuch tahun 1871 tetap berlaku, tetapi
                 mengalami  reformasi  monumental.  Draf  resmi  pemerintah  tahun
                 1962  yang  konservatif  dipertentangkan  oleh kalangan  akademisi
                 yang lebih liberal dengan mengusung draf alternatif. Kompromi dari
                 perdebatan ini menghasilkan revisi besar yang berlaku sejak 1975.
                 Kitab undang-undang yang direvisi tetap mempertahankan filsafat
                 klasik tentang kesalahan individual, tetapi memodernisasi jenis-jenis
                 pidana, termasuk penghapusan  banyak delik kuno dan penguatan
                 sanksi non-pemenjaraan.  Salah satu langkah penting adalah upaya
                 membatasi pemenjaraan jangka pendek dan mendorong hakim untuk
                 memilih pidana bersyarat atau denda  yang dikalibrasi berdasarkan
                 penghasilan terpidana (day-fine system).
                     Prancis juga mengalami transformasi serupa. Code Pénal Napoleonic
                 tahun 1810—yang telah berusia hampir dua abad—akhirnya digantikan
                 oleh kitab undang-undang baru pada tahun 1994 setelah berbagai
                 reformasi parsial yang dilakukan sebelumnya dirasa tidak cukup. Kitab
                 undang-undang tahun 1994 menandai restrukturisasi menyeluruh
                 hukum pidana Prancis dengan orientasi modern, antara lain: a)
                 perlindungan hak individu lebih diutamakan daripada kepentingan
                 negara; b) semua pidana minimum dihapuskan; dan c) tanggung jawab
                 pidana korporasi mulai diakui.
                     Italia—dengan Codice Penale tahun  1930  (dikenal sebagai  Rocco
                 Code)—mewarisi sistem yang lahir di bawah rezim fasis. Setelah Perang


                 12   Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35