Page 28 - Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
P. 28

Portalis dikenal sebagai “filsuf” dalam komisi tersebut. Ia mem-
                 perjuangkan integrasi prinsip-prinsip hukum Romawi ke dalam kitab
                 undang-undang yang baru dengan penekanan pada individualisme,
                 kesetaraan di hadapan hukum, dan perlindungan terhadap hak-hak
                 pribadi. Pandangan sangat jelas bahwa hukum tidak dapat mengatur
                 segala sesuatu secara kaku. Oleh karena itu, menurutnya, hakim
                 harus diberi ruang diskresi untuk menafsirkan hukum sesuai dengan
                 perubahan dan perkembangan masyarakat. Ia menyatakan bahwa
                 “mustahil mengatur segalanya dengan aturan yang ketat” dan “hukum
                 harus memberikan pedoman umum yang fleksibel“.
                     Code Civil—yang diundangkan  pada 21 Maret 1804—mencer-
                 minkan  idealisme ini. Kitab tersebut  menyatukan  prinsip-prinsip
                 revolusioner, seperti persamaan di depan hukum, kebebasan beragama,
                 dan penghapusan  hak-hak  istimewa feodal. Dengan struktur  yang
                 jelas dan bahasa  yang mudah dipahami,  Code Civil  menjadi model
                 kodifikasi hukum bagi banyak negara, baik di Eropa, Amerika Latin,
                 maupun Timur Tengah.
                     Dalam konteks hukum pidana, warisan pemikiran Portalis tetap
                 signifikan. Kodifikasi pidana bertujuan untuk menetapkan pedoman
                 yang jelas mengenai tindak pidana dan sanksinya, menjamin bahwa
                 hukuman yang dijatuhkan sebanding dengan kejahatan yang dilakukan,
                 serta melindungi individu dari penerapan hukum yang sewenang-
                 wenang. Portalis menekankan bahwa tujuan utama dari kodifikasi
                 adalah menyusun hukum yang sederhana, logis, dan dapat dipahami
                 oleh semua lapisan masyarakat. Hal itu seperti pernyataan tegas Portalis
                 yang mengatakan, “Les lois sont faites pour les hommes, et doivent être adaptées
                 à leur caractère, à leurs habitudes et à leur situation.” Artinya, hukum dibuat
                 untuk manusia dan harus disesuaikan dengan karakter, kebiasaan, dan
                 situasi mereka. 10


                 10  Jean-Étienne-Marie Portalis, 1801, Discours préliminaire du premier projet de Code civil,
                    Bordeaux: Editions Confluences, https://www.mafr.fr/IMG/pdf/discours_1er_code_
                    civil.pdf, diakses pada 6 Mei 2025.



                 10   Hukum Pidana Khusus dalam KUHP Nasional
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33