Page 31 - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Edisi Kedua
P. 31

Bab 1 Pemahaman Dasar                                        7



                     dimaksudkan untuk menghadirkan esensi pengertian yang seka­
                     ligus mampu menunjukkan unsur­unsur yang membentuk pengertian
                     itu sendiri. Baik dalam doktrin hukum perdata maupun praktik pembi­
                     dangannya dalam Kitab Undang­Undang Hukum Perdata, pelekatan

                     kata “milik” pada istilah “hak milik” telah diberi arti dan fungsi yang
                     baku. Dengan latar pemikiran yang taat asas, maka sedari awal istilah
                     Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), sesuai dengan hakikatnya, diin­
                     troduksi sebagai bagian dari “spesies” hak milik yang merupakan
                     hak yang paling kuat di antara hak kebendaan yang mutlak atau
                     absolut dan tidak berwujud.
                         Istilah yang disingkat HAKI juga tidak menimbulkan kesan nama
                     diri atau nama suatu hak. Secara materiel, hak yang terkandung

                     dalam HAKI telah diserap dalam setiap jenis HAKI seperti hak cipta,
                     paten, merek, dan jenis­jenis HAKI lainnya. Penggunaan kata “atas”
                     dalam istilah HAKI dengan demikian untuk menunjukkan rumpun
                     bahwa hak tersebut berkenaan atau berkaitan atau mengenai keka­
                     yaan intelektual, dan bukan mengenai lainnya.
                         Dalam  buku  ini  pendekatan  kepraktisan  dalam  pengucapan
                     ter sebut yang akhirnya dipertimbangkan. Kata HAKI terasa lebih
                     praktis dan lebih mudah diucapkan atau dilafalkan dalam satu kata

                     dan tarikan napas bila dibandingkan dengan pengucapan sing katan
                     atau istilah yang harus dilakukan lewat pengejaan huruf atau pengu­
                     capan kata­katanya.






                      Bagian Kedua
                     Konsepsi Dasar


                     Konsepsi dasar mengenai HAKI sesungguhnya tidak pula jauh dari
                     pemahaman di sekitar unsur­unsur penting yang kemudian mem ­

                     bentuk pengertian HAKI itu sendiri. Sherwood mengemukakan dua
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36