Page 34 - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Edisi Kedua
P. 34
10 Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar …
dapat dipungkiri bahwa karya yang bersangkutan adalah hasil jerih
payah intelektual manusia. Di samping aspek moral, karya lahir dari
totalitas pengorbanan tenaga, pikiran, waktu, dan biaya. Kuantifikasi
pengorbanan tadi, besar kecilnya menghadirkan konsep value atau
nilai ekonomi.
Semakin besar manfaat yang bisa dinikmati atau diambil atau
dieksploitasi, semakin tinggi nilai ekonomi karya intelektual ter
sebut. Manfaat dan nilai itu yang kemudian melandasi konsep
keka yaan (property). Dalam konteks usaha dan permodalan, keka
yaan tersebut dipelihara sebagai asset. Aspek ini menumbuhkan hak
kepada pencipta atau penemu, untuk mengambil/menikmati sendiri
manfaat ekonomi atas karya intelektual yang lahir atau dihasilkan
dari jerih payahnya. Hak ini sering dikenal sebagai hak ekonomi
(economic rights).
Bersama hak moral, hak ekonomi ini merupakan prinsip seka
ligus kekuatan yang paling mendasar dan secara asasi menjadi esensi
hak yang terkandung dalam konsepsi HAKI. Tanpa keduanya, konsepsi
tersebut kosong makna. Dalam ungkapan WIPO, pentingnya prinsip
tadi dinyatakan,
Those rights do not apply to the physical object in which the crea-
tion may be embodied but instead to the intellectual creation as
such. 17
Ketiga, aspek sosial. Sebagai karya yang lahir dari kemampuan
intelektual manusia, karyakarya intelektual tersebut me ningkatkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
tertinggi derajatnya serta memperkaya hasanah kehidupan dan pera
daban manusia. Karya intelektual yang dihasilkan, akan merangsang
hadirnya karya intelektual yang lebih banyak, lebih beragam, dan
lebih baik. Kehadiran sebuah karya intelektual juga akan merang
sang minat dan kegiatan penelitian, penemuan atau penciptaan
17 World Intellectual Property Organization, op.cit., No. 4, hlm. 5.

