Page 35 - Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Edisi Kedua
P. 35

Bab 1 Pemahaman Dasar                                       11



                     karya­karya intelektual berikutnya ataupun pengembangannya.
                     Sistem HAKI karena itu juga dihadirkan sebagai rekayasa sosial guna
                     merangsang kompetisi dalam kreativitas.

                         Keempat, aspek hukum. Hak atas kekayaan juga menghadirkan
                     acuan pada adanya kepentingan yang melekat, yaitu kepastian status
                     pemilikan atau penguasaan dan pemanfaatannya secara aman.
                     Di samping itu juga kebutuhan guna melindungi dan memperta­
                     hankannya  secara  efektif. Kepentingan  ini pula yang  sebenarnya
                     melekat dan merupakan aspek hukum dalam konsepsi HAKI. Seperti
                     ungkapan Sherwood tadi, if there is no protection, there is no intel-
                     lectual property. Aspek hukum hadir dan kalaupun pengaturannya
                     dibangun belakangan, tetapi itulah yang sebenarnya membungkus

                     konsepsi HAKI secara lebih utuh. Dengan adanya kepastian status
                     pemilikan dan perlindungan hukum, terwujud pula iklim yang lebih
                     kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya karya­karya intelektual
                     yang baru.
                         Kelima, aspek politik. Meskipun tidak tampil sedari awal, tetapi
                     aspek ini hadir dan bahkan menonjol dalam perjalanan dan per ­
                     kembangan, khususnya dalam pemanfaatan HAKI. Belum banyak
                     pandangan ataupun teori yang mengungkap aspek yang terakhir ini.
                     Di banyak negara yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik yang
                     nyata, aspek ini terasa sekadar sesuatu yang it goes without saying.
                     Namun, dalam dunia yang kian terbuka dan interaksi manusia
                     ataupun bangsa­bangsa yang berlangsung bagai tanpa batas,

                     pemanfaatan HAKI senyatanya berlangsung semakin deras seiring
                     dengan terbukanya hubungan dalam kehidupan sosial dan ekonomi
                     antarbangsa. Melalui alur pendidikan dan pelatihan, berlangsung
                     kegiatan alih ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hubungan
                     ekonomi, bisnis atau perdagangan, komoditi yang diproduksi
                     dengan berbasis HAKI ataupun penggunaan HAKI itu sendiri meng­
                     alir bersamaan dengan alur konsep perdagangan yang mendunia.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40