Page 128 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 128
tam yang berkedip-kedip mengisi layar televisi. Di sana kita
bertemu. Kau ingin menonjok kepalaku. Namun kau tak
punya tangan. Aku tak punya kepala. Kita sama-sama bintik
hitam yang tak punya tangan dan kepala. Lalu, antara sadar
dan tidak sadar, kau bertanya kepadaku, siapa sebenarnya
dirimu? [*]
110

