Page 94 - Wabah (KUMPULAN CERPEN)
P. 94
Blawong
Cahyaningrum Dewojati
Di area tanah pemakaman yang penuh pohon kamboja itu
terdengar lagi suara aneh yang berdentam-dentam dari pe-
rut bumi. Kadang seperti suara meriam, kadang genderang,
kadang seperti langkah sekompi tentara yang berbaris. Suara
itu dipercaya orang-orang sekitar desa sebagai panggilan
alam arwah. Semacam pertanda bahwa akan ada orang yang
akan kembali pulang ke tanah, dan bumi sedang menyiapkan
pintunya untuk dibuka. Suara aneh itu biasanya kirimkan
berita duka yang lebih cepat dari ketikan jari di ponsel. Dua
atau tiga jam kemudian, biasanya baru disusul telepon yang
berdering, yang mengabarkan warta `resmi` kematian ses-
eorang itu padanya.
Jika dentuman itu terdengar, Kang Tarman pun segera
menyiapkan cangkul, linggis, sekop, dan berbagai alat per-
tukangan lainnya. Warta itu artinya panggilan bedhah bumi.
Rezeki untuknya, juga teman-temannya. Bahkan, dia sangat
siap sebelum benar-benar ada orang yang menyuruhnya
76

