Page 23 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 23

"Acara  hunting  touris  bersama  anak-anak  bahasa,

           pertama  ke  borobudur  dahulu  di  magelang,  lalu  ke

           mallioboro jogja"
                  "Ooh,  ya  sukses  saja  buat  acaranya,  jangan  lupa

           oleh-olehnya ya!" Candaku.
                  Tak ada balasan dari dirinya,

                  Beginikah  diriku,  seperti  tak  punya  malu  sahaja
           terhadap perempuan anggun itu. Inikah cinta, yang hanya

           perasaan  utamanya  sampai  membutakan  logika.  Jika  aku

           harus jujur, tentunya aku harus mengakui, secara logika ia
           telah  berpunya,  ia  juga  selalu  membatasi  diri  dariku,

           mencoba  menghindariku,  tetapi  dasar  akunya  saja  yang
           bermuka baja. Tak peka terhadap suasana atau malah tak

           mau menerima kenyataan yang ada.

                  Senja  melambai-lambai  di  ujung  langit  kelana
           bermega jingga, di saat itu juga derita jiwa kembali terasa,

           sebuah  pemberitaan  dalam  media  sosial  yang  biasa  aku
           guna,  tepat  sekali,  pemberitahuan  itu  memang  dari  akun

           miliknya,  ia  baru  saja  mengunggah  sebuah  foto  bersama

           lelaki yang kulihat beberapa hari yang lalu itu, semakin jelas
           memberitahukan  padaku  bahwa  lelaki  itu  memang

           kecintaannya,  foto  itu  berlatar  sebuah  tempat  ternama  di
           jogjakarta  dengan  suasana  yang  menandakan  hari

           menjelang gelap, tentu saja itu adalah peristiwa yang baru
           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            23
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28