Page 28 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 28

yang  bisa  membuatnya  bahagia,  mungkin  juga  orangtua

           mereka  sudah  saling  setuju  dengan  hubungan  mereka

           berdua, mungkin pula sudah ditentukan kapan waktu untuk
           keduanya memasuki mahligai penggetar 'arys, tahun depan

           mungkin, atau menunggu setelah keduanya wisuda. Ah, tapi
           tak bolehlah aku berpemikiran sedemikian negatifnya,  aku

           tak boleh mematikan impian teragungku untuk bersamanya
           meski kini hanya tinggal harapan, oh tapi apakah itu negatif?

           Bukankah  jika  seperti  itu  berarti  si  pemuda  sainganku  itu

           benar-benar serius  padanya  dan bukan  untuk  main-main?
           Aku cintainya tapi aku juga tak boleh terlalu egois untuk bisa

           memiliki  ia  sepenuhnya,  apalagi  sampai  berharap  Tuhan
           cabut  saja  nyawanya  agar  tak  ada  oranglain  yang  bisa

           memilikinya  selain  diriku,  toh  ia  juga  bisa  sangat  bahagia

           bersamanya.
                  Tapi  bukankah  aku  juga  sangat  mencintainya?

           Bahkan,  ketika  aku  memandangnya,  mataku  seperti  bisa
           katakan  bahwa  hanya  dialah  satu-satunya  wanita  yang

           sangat aku impikan untuk membangun istana cinta bersama.

           Egoisme  hatiku  mengatakan  bahwa  hanya  akulah  satu-
           satunya  orang  yang  sangat  besar  mencintainya,  tak  ada

           orang  lain  selain  diriku  yang  mampu  mencintai  ia
           sepenuhnya.



           “Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ

                                                                            28
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33