Page 24 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 24
saja terjadi, dalam gambar itu si lelaki memberikan bunga
mawar merah dan dia dengan tersenyum bahagia
menerimanya. Sakit, tentu saja jawabannya adalah sangat
untukku, kenapa harus terus menerus seperti ini, akupun tak
mengerti, kenapa aku masih saja terlelap dalam tidur
panjang dan mimpi indah tentangnya.
"Hei, kenapa raut wajahmu seperti itu? Seperti tak
punya semangat hidup saja kau ini, kenapa? Ada
masalahkah?" Tanya sepupuku, melihatku yang tertunduk
lesu.
"Tidak, mungkin aku hanya kecapaian saja, aku mau
istirahat sebentar, bisa kau tinggalkan aku sendiri?"
Jawabku.
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
24

