Page 25 - _Manusia_dan_Sastra_Fix-Antologi_Cerpen
P. 25
"Baiklah, semoga tak menjadi masalah untukmu."
Katanya beranjak meninggalkanku.
Kembali kutekuri apa yang telah banyak aku lakukan
untuknya, bukan berarti menyesali apa yang telah terjadi,
tetapi hanya ingin kembali mengulang andaikan waktu itu
tidak aku nyatakan rasa cintaku, karena semenjak kejadian
di puncak gunung perahu itu, jarak antara diriku dengannya
semakin terasa merenggang, aku ingat kembali sms sesaat
setelah kembali turun kebawah dari puncak.
"Maaf, tapi aku merasa seperti dijebak oleh kalian,
aku takut, aku jadi tidak suka lagi bersama kalian." Sms nya
saat sampai di lapangan bawah di pos dasar pemuncakan.
"Kenapa? Apa ada yang salah dari kita?" Tanyaku
heran, kenapa juga ia katakan lewat sms tak beranikah untuk
diucapkan secara langsung, ataukah memang ini untuk
privasi berdua, ah wanita memang penuh tanda tanya.
"Apa kau tak menyadari? Seolah-olah semua
temanmu juga temanku saling mempengaruhiku supaya
dekat denganmu, dan pada akhirnya kau nyatakan juga
rasamu, maaf aku sangat menghargai rasa cintamu padaku,
tapi caranya tidak seperti ini, jujur aku tak suka." Balasnya
lagi.
"Maafkanlah aku, sumpah aku tak tahu jika mereka
seperti itu, dan aku pun sebenarnya tak ingin ungkapkan
“Manusia dan Sastra” Antologi Cerpen Teater Getir UNSIQ
25

