Page 18 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 18

berputar ke belakang, tiba-tiba pemandangan yang kulihat
           membuahkan rasa  malu itu.  Di ujung  hilir  seorang lelaki
           mandi hanya mengenakan kembaran "celana luar" Super
           man. Tidakkah ia  punya rasa malu? Bergidik aku memba-
           yangkan dl kampung yang terkenal dengan adat dan sopan-
           santun lazim saja mandi ada buie di pantal, seperti pada film
           barat kesukaanku dulu. Tapi, ...  hah! Bukankah lelaki  itu
           Ungku? Ya, dia Ungku Sutan yang sering mengimami salat di
           masjid. Astagfirullah, bertambah keadaan berbeda yang ku-
           dapati. Bertambah ganjalan  pikiran  ini, ganjalan  perasaan
           ini. Begitu bebas ia mandi, sementara di tepian kali terlihat
           gadis-gadis pun leluasa berbasah-basah.
                Cipratan air menggugurkan keterpanaanku. Mak Uncu
           rupanya, menenteng air sabun, mengenakan kain basahan
           dan handukdi pundak.
                "Siapa yang kau lihat? Gadis-gadis itu? Menghadap ke
           mudiki Mau yang perai saja."
                Terkesiap. Aku membalik badan. Berkali permohonan
           ampun kepada Tuhan mendebar di dada, tanpa sadar telah
           kulihat pedangan yang tak pantas.
                "Tidak sengaja, Mak."
                "Enak benar perkataanmu, tidak sengaja tapi  iama-
           lama," tukasnya.
                Tidak mau berdebat kembali aku berenang. Ada murai
           membelah langit, beberapa detik lenyap di pepohonan ting-
           gi. Betapa menyenangkan bila rintang-rintang di kepala da-
           pat lenyap secepat itu.
                "Hapiz, kau mesti punya payung atau tudung sebab di
           kampung hujan bisa turun mesti matahari terik," demikian
           pesan ayah sebelum melepas aku melangsungkan sekolah
           kemari. Kini jarak aku dengan beliau, ibu dan kakak adik
           dua puluh jam perjalanan bus. Tinggal di bumi Minang ber-
           sama Andung dan Mak Uncu pamanku. Dan ini adalah hari
           kesepuluh aku pulang sekolah dengan seragam SMU.
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23