Page 189 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 189
180
Aku mengangguk dan tersenyum.
"Helen ..." panggilku.
Helen mendekat sambll mengusap air matanya.
"Len ... kamu adalah sahabat terbaikku dan akan selaiu
begitu! Maafkan segala kesalahan gue ya! Gue sayang elo
Len!" ucapku. Helen menangls. Aku menengok ke arah Dl-
mas.
"Sayang ... maafkan aku ya, aku sudah membuat kamu
terlukal Maafkan aku!" ucapku.
"Aku yang salah dan kamu nggak perlu minta maaf ka-
rena kita akan keluar dari sjni. Ya kan Indie." ucap Dimas
dan mengeiuarkan air mata;
"Kamu jangan menangls dong sayang! Terima kasih
buat semua yang kamu lakukan untukku dan simpanlah
clncin ini buat orang yang kamu sayangi dan pantas men-
damplngi kamu," ucapku sambll membuka clncin itu.
"Nggak ... itu untuk kamu dan hanya kamu yang ada di
hatiku!" ucap Dimas.
"Nggak, Dim ... life must go on\ Kamu harus maju
sampai sukses karena aku akan selaiu sayang kamu!" ucap
ku tersenyum dan memegang pipinya. Aku merasakan sesak
napas dan aku merasa sudab saatnya menlnggalkan orang-
orang yang kusayangi. "I love you^ Dlmas\" bisikku.
"I love you too, honey]" ucap Dimas. Aku kembali se
sak, bayangankukabur, aku mendengar Dimas# Tante Fatma
memanggil-manggil namaku. Aku mengucapkan dua kallmat
syahadat dan menghembuskar» napas«terakhir.
"Indieeeii..r Dimas menjerit
Suasana kesedihan menyergap di ruang tungguw Gadis ma-
nis itu akan- selaiu diingat di hati mereka^ SebagaL gadis ma-
nis yang ceria# tap! bukant gadis yang sempat betjalan di ja-
ian yang saiate Semua yang diiakukan Indie waiaupun salah,
tidak bisa dengad gampang membuat mereka melupakannya
karena gadtsitu amat berarti di: kehidupanmerekafe

