Page 191 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 191

182



          rapa tahun kemudian, aku baru tahu kalau ia berubah kela-
          kuannya karena merasa bersalah telah menyakiti aku tanpa
          tahu bahwa aku sedang berjuang untuk hidup normal tanpa
          seorang ayah. Sebagai tanda berdamai, ia memberiku sebu-
          ah ionceng kecil. Lonceng itu kuikatkan pada tall kalung su-
          paya aku bisa terus memakainya. Kami sering memainkan-
          nya dalam sebuah irama sederhana. Kebenclanku perlahan
          sirna. Aku pun bisa tumbuh sedikit lebih normal. Ia selalu bi-
          lang, kalau aku harus bisa tumbuh normal seperti anak lain.
          Aku merasa aman karena ia seperti seorang kakak bagiku,
          seorang guru, sahabat, dan pahlawan di mataku.
               Desember 1990, ibuku mengatakan padaku bahwa Ga-
          lang sedang sakit. Ia harus dirawat di rumah sakit di Si-
          ngapura. Sulit bagi anak umur sebelas tahun mencerna arti
          kata cangkok jantung. Jadi, aku hanya menunggu dan me-
          rindukannya selama setengah tahun dan kehilangan  masa
          indah selama itu. Aku ingat tiap malam aku berdoa dan ber-
          harap akan ada bintang jatuh supaya keinginanku dapat ter-
          kabul. Aku ingin Galang baik-baik saja dan cepat pulang su
          paya ia dapat menemaniku makan es krim di Tip Top lagi,
          memanjat pohon mangga di depan rumah, atau bersepeda
          keliling kampung.
               Sekali, sebuah bintang jatuh di langit depan rumahku.
          Sebulan kemudian Galang pulang ke rumah. Ia sehat, tap!
          lemah. Aku senang sekali ketika ia bisa bersepedai lagi ber-
          samaku. Aku masuk ke SMP yang sama dengannya, jadi ka-
          mi bisa berangkat dan pulang bersama. Siapa pun akan me-
          ngira kami kakak beradik karena begitu dekatnya. Sayang,
          itu hanya bisa berlangsung setahun sebelum ia melanjutkan
          ke SMU.
               Tiba-tiba, ia sudah disibukkan dengan persiapan UMP-
          TN dan pacamya yang berulang kali putus-sambung. Se-
          mentara aku sudah lupa ia pernah cangkok jantung. Semu-
          anya masih bisa dianggap berjalan  baik, meski ada rasa
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196