Page 194 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 194

185



              Kekecewaanku menumpuk ketika ia tak menjemputku
         di Adisudpto, padahal seminggu sebelum kepulanganku, aku
         mengirim email padanya, memberi tahu bahwa aku akan pu-
         lang, dan Ingin dia menjemputku di Adisudpto. Ia benar-be-
         nar telah meiupakan aku! Jeritku dalam hati. Tiba-tiba aku
         merasa menyesal telah pulang ke sini. Ingin rasanya ber-
         balik  masuk, membeli tiket penerbangan  ke Jakarta dan
         langsung kembali ke Jerman. Aku tidak ingin melihat wanita
         lain menggamit lengannya dengan mesra, aku ingin kembali
         ke Jerman dan melupakannya, meiupakan rasa sakitku, un-
        tuk selamanya. Tapi, yang kulakukan justru memanggil taksi
        dengan lambaian  tangan, tak  bicara  sedikit  pun  kecuali
         memberitahu sopirnya ke mana ia harus mengantarku. Aku
        diam, tapi aku menangis dan membuat supir taksi yang ku-
        tumpangi terheran-heran.
              Setibanya di rumah aku disambut dengan air mata ibu-
        ku, beliau begitu senang dan rindu padaku, begitu pikirku.
        Tapi aku sedang tak ingin bersenang-senang, aku sakit dan
        terbakar cemburu oleh perempuan yang kuciptakan dalam
        bayanganku, perempuan yang merebut Galang dariku. Jadi
        aku berlalu ke kamar dan mengund pintu, tak ingin digang-
        gu.
              Pintu kamarku diketuk perlahan, aku cuma bangkit, ta
        pi tak ingin membukanya, Ketika duduk di atas tempat tidur-
        ku, terlihat olehku jendela kamar Galang yang berseberang-
        an dengan jendela kamarku. Perasaan tak enak merayapi
        hatiku, Galang tak suka jendela tertutup, apalagi siang hari
        begini, ia bilang rasanya sesak jika jendelanya ditutup rapat.
        Apa ia sudah pindah rumah? Tanpa sadar aku melompat ke
        pintu sambil berteriak
             "Bu, apa."
              Belum selesai aku bertanya, ibuku sudah berdiri di pin
        tu  yang kubuka dengan tergesa-gesa^ Ekspresi wajahnya
        membuatku terdlam.
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199