Page 44 - Perempuan Penggemar Keringat (2002)
P. 44

33



           warna'warna berani yang berkilau. Tapi, kami tetap tidak
           kembali berkomunlkasi secara khusus. Agak menyedihkan.
           Maksudku, seolah basil pemikiran kami di masa lampau yang
           selalu kuanggap menarik dan dalam itu seakan-akan tertiup
           angin saja. Aku memang menjadi perempuan yang baik de-
           ngan menjadi istri suamiku. Tetapi, apakah ini  basil wajar
           dari pertumbuban dan perkembangan karakterku sejak la-
           bir? Aku merasa perlu mengingatkan diriku  babwa aku se-
           sunggubnya tidak  pernab tertarik  pada seseorang  banya
           karena dia laki-laki, dan bahkan tidak pernab menjunjung
           'nilai-nilai timur'. Aku tidak pernab lupa liburan tahun baruku
           dengan si turis itu. Aku selalu tertarik pada seseorang murni
           karena kemampuan intelektualnya. Jadi, apakah alasan yang
           mendasari yang  menyebabkan status dan keadaanku se-
           karang?
                Pada bulan Juni, aku berusaba menikmati bari-bari ter-
           akbirku di sekolab. Aku sudab memutuskan untuk berdlam
           sejenak, Kukatakan pada suamiku aku ingin di rumab saja
           setengah tahun, sebelum kemudian akan menulis. Dia setuju
           saja, mungkin dengan  demikian aku  tidak  akan  bertemu
           dengan kepala sekolahku lagi, atau mungkin pikirnya aku
           akan lebib sedikit berpikir tentang segala sesuatu.
                Lalu, bari terakhirku di sekolab tiba juga, seperti yang
           kuduga sebelumnya, kepala sekolabku memintaku datang ke
           kantornya. Di sana dia  banya memberiku sebuab amplop
          dan menyampaikan kalimat singkat,
                "Good luck."
                Aku terdiam dan menggigit bibir. Jika hubungan kami
           harus berakhir begini, mengapa aku yakin amplop itu tidak
          akan mampu menuturkan kata-kata sebenarnya yang ingin
           kami ucapkan? Mengapa kami tidak berakhir tanpa keterus-
          terangan, padahal itulah dasar hubungan kami selama ini?
                Tidak, aku tidak bermaksud mengatakan babwa di an-
          tara kami ada cinta atau apapun sejenisnya itu. Maksudku
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49